Jangan Sampai Kerjasama dengan Arab Rugikan Indonesia

Kamis, 02 Maret 2017 – 20:19 WIB
Raja Salman saat hendak turun di Indonesia. Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com - jpnn.com - Pengamat ekonomi Salamuddin Daeng mengingatkan pemerintah, bahwa Arab Saudi merupakan kawan Amerika Serikat selama berpuluh-puluh tahun.

Mereka membentuk Petro Dollar sejak 1970-an lalu, di mana minyak menjadi standar dalam pembentukan nilai mata uang dollar AS.

BACA JUGA: Tangan Raja Salman Halus Sekali

Namun kini pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump punya kebijakan baru.

"Trump mengatakan, no Saudi oil. Ini adalah era 'complete American energy independence'. AS malah hendak memberlakukan tarif yang tinggi bagi impor minyak Arab Saudi," ujar Salamuddin di Jakarta, Kamis (2/3).

BACA JUGA: Agenda Raja Salman di Jakarta Belum Usai

Menurut Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) ini, kondisi yang terjadi penting menjadi perhatian pemerintah. Karena akibat kebijakan baru Amerika tersebut, Arab Saudi termasuk OPEC kehilangan pasar terbesar mereka.

Salamuddin melihat, ada kecenderungan lawatan keliling Asia Raja Arab, termasuk ke Indonesia, merupakan upaya untuk mencari pelampung penyelamat dalam rangka menahan Arab Saudi dari turbulensi.

BACA JUGA: Megawati-SBY Bakal Bertemu di Jamuan Raja Salman

"Jadi kemungkinan untuk mencari pembeli tetap dari minyak mereka (Arab Saudi,red) dalam jangka panjang. Tidak lupa raja minyak membawa seluruh pangeran yang berpotensi melakukan kudeta. Raja Salman tidak mau bernasib sama dengan Raja Faizal," tutur Salamuddin.

Salamuddin mengingatkan, jangan sampai kedatangan Raja Arab hanya dipandang sebaga rejeki nomplok semata. Tapi perlu ditelaah lebih jauh, jangan sampai kerja sama nantinya merugikan bagi Indonesia di kemudian hari.

"Kini, sebanyak sebelas memorandum on understanding (MoU) ditanda tangani. Tidak tanggung-tanggung, bahkan kemungkinan rantai produksi paling vital milik Pertamina, yakni kilang kilang pengolahan minyak yang ada, siap diserahkan kepada Saudi Aramco melalui skema joint venture (JV)," ucap Salamuddin.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setya Novanto: Mudah-mudahan Bu Mega Hadir


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler