Jangan Sembarang Trading Saham, Perhatikan Dulu Hal Ini!

Minggu, 16 Januari 2022 – 17:29 WIB
Startup platform belajar investasi Ternak Uang, menggelar kompetisi program trading yang dikhususkan bagi perorangan. Ilustrasi trading forex. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini terdapat banyak cara untuk melakukan investasi saham, salah satunya melalui trading di pasar modal.

Kegiatan jual beli saham dalam jangka pendek tersebut, sukses menyita perhatian para milenial. Apalagi perkembangan teknologi yang canggih membuat trading saham kian mudah dilakukan.

BACA JUGA: Inovasi Robot Trading Forex Makin Canggih, Ini Tips untuk Pemula  

Namun, di balik kemudahan tersebut kita juga harus jeli mengendalikan resiko masalah yang muncul ke depannya, karena bisa mendatangkan untung rugi dalam sekejap.

Cerita pengalaman soal berkecimpung dalam trading datang dari Rizki Laksana seorang karyawan salah satu perusahaan di Jakarta.

BACA JUGA: Ingin Perbesar Cuan saat Trading Kripto, Coba Strategi Ini

Saat itu dia senang karena saham-saham yang dibeli terus merangkak naik.

Kala itu, Rizki memutuskan menambah portofolio Rp 4 juta untuk trading di pasar saham kemudian dua bulan setelahnya dia bisa meraup untung Rp 6,5 juta per bulan.

BACA JUGA: Investasi jadi Lebih Menyenangkan dengan Strategi Trading Forex Rainscalper

“Beberapa saham dipilih waktu itu GAA, KBLF, INDX, BUKA, SAME," ujar Rizki, Minggu (16/1).

Tak disangka, saham-saham yang dia koleksi ternyata merosot, uang yang dia putar di pasar modal itu akhirnya hilang.

Anjloknya harga saham kala itu bertepatan ketika dunia dan Indonesia mulai menghadapi situasi pandemi Covid-19. Setelah kejadian itu, beberapa bulan kemudian Rizki kembali masuk pasar saham dengan hati-hati.

Nah, kepada JPNN.com Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji akan membagikan langkah-langkah dalam melakukan trading saham.

1. Belajar Analisis

Menurut Nafan, di pasar modal terdapat dua model analisis, yaitu fundamental dan teknikal.

Analisis fundamental dilakukan agar trader dapat melihat kinerja perusahaan.

"Ini untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut dalam kondisi untung atau rugi," ujarnya.

Selain itu, analisis teknikal adalah membaca indikator serta memahami tren pergerakan saham itu sendiri.

2. Pilih Saham dengan Likuiditas Tinggi

Nafan menyarankan agar calon trading mengamati dan memilih indeks-indeks dengan tingkat likuiditas tinggi, seperti indeks, LQ45 atau IDX30. Perusahaan yang baik memiliki tingkat likuidutas tinggi.

Pilihlah sekuritas yang memiliki persentase biaya rendah, contohnya seperti nilai biaya 0,20 persen dari jumlah pembelian saham.

3. Jangan Pilih Saham Gorengan

Menurut Nafan, saham gorengan adalah saham yang fundamentalnya kurang bagus. Namun, terkadang ada oknum yang sengaja manipulasi harga saham untuk mendapatkan keuntungan.

"Kadang-kadang keuntungan cepat banget, ruginya cepat, jadi hanya sesaat," ungkapnya.

Untuk meminimalisir kerugian pada suatu saham, calon trader diimbau tidak menempatkan dana pada satu saham. Namun, bisa memilih dari berbagai saham yang bagus.

Misalnya di sektor perbankan, teknologi, kesehatan, properti, dan lain sebagainya.

5. Rajin Membaca dan Mengikuti Pergerakan Pasar

Pergerakan pasar modal dipengaruhi oleh berbagai sentimen. Untuk itu, trader diimbau rajin membaca berita khususnya memantau pergerakan pasar modal.

Selain itu kesabaran adalah hal penting dalam memulai trading. Nafan menyarankan untuk pemula memulainya dengan modal yang kecil.

Kemudian, nantinya modal bisa ditambah seiring dengan meningkatnya pemahamanmu di dunia trading.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler