jpnn.com, SURABAYA - Dua Pelajar SMAN 12 Surabaya Ramadhan Mubarak dan Intan Tania diminta menjadi peraga cara berkendara yang baik dan benar dengan panduan dari Aipda Abdul Roup, petugas Unit Pendidikan dan Rekayasa Satlantas Polrestabes Surabaya.
Sebanyak 1.097 siswa sekolah di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, tersebut tengah mengikuti kegiatan Superlantas 2018, hasil kerja sama Jawa Pos dan Polrestabes Surabaya. "Posisi kaki harus rata dengan badan motor. Kaki tidak boleh keluar melewati bebek motor. Lari motor nggak seimbang dan itu berbahaya," ucap Abdul Roup sambil menunjuk kaki Ramadhan.
Dia juga mengingatkan agar posisi pundak harus santai. Yang dibonceng juga perlu memperhatikan cara duduk dan berpegangan. Jika memakai rok panjang, cara duduknya seperti biasa, gaya perempuan. Tangan kanan memegang pundak atau pinggang yang di depan alias yang memboncengkan.
Sementara itu, tangan kiri memegang pegangan belakang motor. "Cara duduk harus santai, nggak boleh tegang," tegas Roup sembari menujuk ke arah Intan yang dijadikan contoh dalam simulasi tersebut.
Yang paling penting, ingat Abdul Roup, bawa kelengkapan kendaraan. Cek kondisi kendaraan sebelum menggunakannya. Dan yang terutama, kenakan helm demi keselamatan diri sendiri.
Bagi Intan, acara tersebut memberinya banyak informasi baru. Siswa kelas XII IPA itu sadar akan pentingnya berkendara dengan baik dan benar. Sebab, berkendara yang tidak sesuai aturan tidak hanya mengancam keselamatan diri sendiri, tetapi juga mengancam keselamatan orang lain.
"Pergi sekolah orang tua berharap kita di sini belajar menuntut ilmu tentu berharap juga kembali dengan selamat sampai di rumah," ujarnya. Ramadhan yang juga mendapatkan kesempatan praktik itu sadar cara mengendarai motor dengan standar keselamatan. "Selama ini asal bawa motor aja sih, nggak tahu kalau badan, punggung, tangan, bahkan kaki punya posisi khusus sesuai standar keamanan," ujar Ramadhan.
Kepala SMA Negeri 12 Surabaya Jonny Sucahyono merasa terbantu dengan kegiatan tersebut. Dia berharap program seperti itu bisa dirutinkan lagi. Sebab, siswa-siswi dapat memahami keselamatan berkendara dan bisa selamat saat pergi pulang dari rumah ke sekolah.
Sebelum simulasi di lapangan. Para siswa diberi penyuluhan sekitar satu jam. Setelah itu dilanjutkan dengan simulasi di lapangan. Selama simulasi, acara dimeriahkan beberapa pementasan dari siswa.
Ada Paskibraka Rolas yang menampilkan Parkibraka dengan variasi iringan gerakan dangdut, tarian tradisional kembang goyang, dan peragaan pencak silat. Selain itu, ada pementasan dance dan cheerleader. (his/c25/any)
BACA JUGA: 100 Rider Honda Verza Menyebar Virus Berkendara Aman
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahana Honda Turun ke Jalan Kampanye Berkendara Aman
Redaktur : Tim Redaksi