Jangan Sepelekan Kelelahan Akut, Yuk Kenali 8 Gejalanya

Rabu, 06 Mei 2020 – 04:48 WIB
Seorang tertidur karena kelelahan. ILUSTRASI. Foto: Laman Cheat Sheet

jpnn.com, JAKARTA - Maestro campur sari Didi Kempot meninggal dunia akibat mengalami gagal jantung, yang diduga karena kelelahan akut.

Hal itu membuktikan bahwa rasa lelah kerap dianggap dianggap sepele. Padahal, kelelahan akut tidak hanya menganggu metabolisme tubuh.

BACA JUGA: Selain Kelelahan, Didi Kempot Diduga Meninggal Akibat Penyakit Ini

Tetapi juga mengakibatkan organ dalam tubuh, seperti jantung, terganggu. Nah, berikut ini adalah gejala kelelahan akut yang harus diwaspadai.

1. Kesulitan berpikir

BACA JUGA: Didi Kempot Meninggal Karena Kelelahan?

Ketika tubuh mengalami kelelahan akut, kondisi itu juga akan mempengaruhi pikiran. Sulit untuk tetap fokus ketika seseorang merasa lelah secara fisik karena munculnya kabut otak. Kurangnya konsentrasi dan kabut otak dapat menghambat produktivitas dan kinerja fisik.

2. Mudah sakit kepala

BACA JUGA: 8 Cara Mudah Atasi Kelelahan

Kurangnya konsentrasi dan munculnya kabut otak, seseorang akan mudah mengalami sakit kepala dan migrain. Hal ini akan semakin parah jika tubuh dan pikiran berada di bawah tekanan.

"Nyeri di kepala juga dapat meluas ke seluruh tubuh, mengakibatkan nyeri sendi yang hanya memperburuk anggota badan yang lelah," kata pelatih pribadi dan pelatih kesehatan holistik bersertifikat, Jen Bruno dari J.B. Fitness and Nutrition seperti dikutip dari Bustle.

Cobalah mengkonsumsi jahe, atau oleskan minyak capsaicin pada pelipis dan mengendus aroma peppermint ketika mulai merasakan sakit kepala.

3. Mudah jatuh sakit

Kelelahan akut dapat melemahkan imunitas hingga menyebabkan tubuh menjadi lebih sering sakit. Jika Anda tiba-tiba batuk, hidung tersumbat atau pilek, atau mual dan sakit perut, itu bisa terjadi karena kelelahan akut yang dialami tubuh.

"Beristirahatlah dari beban kerja, komitmen, atau apapun yang membebani Anda. Cobalah habiskan waktu dengan hobi yang membuat Anda bahagia," saran Bruno.

Ketika pikiran bahagia, kondisi ini akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga jarang sakit.

Jika tubuh terus-menerus merasa lelah, itu menjadikan Anda terlalu lelah untuk tidur, dan jika ini berlangsung terlalu lama, itu bisa berbahaya bagi kesehatan.

Melatih pernapasan melalui yoga atau meditasi dapat membantu pikiran dan tubuh menjadi lebih santai sehingga lebih mudah tidur. Selain itu cobalah melakukan peregangan ringan untuk meningkatkan aliran darah ke kaki dan menjauh dari otak.

5. Jantung berdegup kencang

Meskipun tubuh mengalami kelelahan akut, namun detak jantung masih bisa berdegup kencang. Jantung yang berdegup kencang bisa menakutkan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan dapat meningkatkan perasaan stres.

Tenangkan tubuh dengan meditasi, yoga, atau aktivitas menenangkan yang Anda nikmati, dan tanyakan kepada dokter untuk perawatan lebih lanjut.

6. Bibir mengering

Ketika Anda mengalami bibir kering dan pecah-pecah meskipun sudah banyak mengkonsumsi air, itu berarti bukan disebabkan oleh dehidrasi. Bibir dan kondisi kulit dapat menjadi kering akibat dari kurang tidur, stres berlebihan dan kelelahan akut.

Para ahli mengatakan bahwa bibir yang kering dan berubah warna dapat terjadi karena kelelahan adrenal, dan jadi penting untuk mengetahui apakah kondisi itu akibat dehidrasi biasa atau kelelahan akut.

7. Keinginan untuk terus makan

Jika Anda mengalami keinginan untuk terus menerus mengkonsumsi baik makanan asin atau manis, hal ini disebabkan oleh nafsu makan yang tidak seimbang dan kurang tidur.

Cara terbaik untuk menyembuhkan adalah mencoba dan menahan godaan dan konsumsi banyak sayuran, buah dan biji-bijian.

8. Emosi yang mudah berubah (mood swing)

Jika Anda mengalami perubahan emosi yang drastis, kadang merasa terlalu sensitif atau mudah tersinggung, itu mungkin karena tingkat energi tubuh Anda yang terganggu.

Untuk mencegah hal ini terjadi, ambil napas dalam-dalam beberapa kali sebelum bereaksi terhadap situasi untuk menyusun pikiran dan menurunkan detak jantung Anda. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler