jpnn.com - Berhati-hatilah dalam menyimpan bahan makanan. Pasalnya, ada beberapa jenis makanan yang tak boleh disimpan di dalam kulkas. Beberapa makanan malah cepat rusak, bahkan menjadi racun, jika dimasukkan ke lemari es. Salah satu makanan tersebut adalah kentang.
Kentang dalam kulkas dan risiko kanker
BACA JUGA: Ladies, 3 Bahan Alami Ini Bisa Atasi Ketiak Hitam
Keputusan Anda untuk meletakkan bahan segar/mentah, termasuk kentang, di kulkas pasti semata-mata untuk menjaga kesegaran dan keawetan bahan makanan tersebut. Tapi nyatanya, dilansir dari Reader’s Digest, menyimpan kentang di dalam kulkas bisa meningkatkan risiko terkena kanker!
Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, setelah dipanen, kentang dapat dikatakan masih hidup karena ia memutar oksigen dan karbon dioksida. Saat disimpan dalam suhu hangat, kentang akan terpicu untuk terus tumbuh. Sedangkan jika terpapar cahaya matahari langsung, kentang akan berubah warna menjadi hijau.
BACA JUGA: Kawasan Ini di Sydney Banyak Didatangi Kecoa
Nah, apabila disimpan di area berudara kering, kentang akan lembek dan busuk. Oleh sebab itu, kentang yang masih merespons kondisi lingkungannya membutuhkan udara segar dan sejuk ketika hendak disimpan. Sekali lagi, udara sejuk, ya, bukan udara dingin.
Suhu dingin dari lemari es justru mengubah pati di dalam kentang menjadi gula. Nah, saat Anda mengeluarkannya dari kulkas, lalu berniat untuk memanggang atau menggorengnya pada suhu di atas 121 derajat Celsius, gula dalam kentang bergabung dengan asam amino asparagin dan menghasilkan zat kimia yang disebut acrylamide.
BACA JUGA: 4 Bahan Alami Ini Bakal Bikin Wajah Putih Berseri
Zat acrylamide ini merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membuat kertas, bahan pewarna, plastik, dan membersihkan kotoran dalam air minum. Ya, meski umumnya orang terpapar acrylamide saat merokok, tetapi Anda juga bisa berkontak dengan zat tersebut saat mengonsumsi kentang goreng, keripik kentang, kerupuk, roti, kue, serealia, bahkan kopi!
Seberapa bahayakah acrylamide?
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut meningkatkan risiko kanker pada subjek yang diteliti. Meski studi pada manusia belum menunjukkan bukti yang konsisten tentang paparan acrylamide melalui makanan, ada juga penelitian lain yang mengaitkan kontaminasi acrylamide dengan risiko penyakit ginjal, endometrium, dan kanker ovarium.
Antara tikus dan manusia memang memiliki respons metabolisme terhadap acrylamide pada tingkatan yang berbeda. Namun, jika keduanya terpapar karsinogen terus-menerus, keduanya bisa terkena kanker dengan tingkat risiko yang sama.
Bagaimana menyimpan dan mengolah kentang yang benar?
Intinya, hindari menyimpan kentang di dalam kulkas dan jangan memasak kentang terlalu lama atau hingga berubah kecokelatan, khususnya saat digoreng. Cukup simpan saja pada lemari penyimpanan di dapur Anda dan usahakan lemari tersebut bersih.
Selain itu, jangan simpan kentang dan umbi-umbian lainnya lebih dari 3 minggu. Sebab, mengonsumsi kentang yang disimpan lebih dari 3 minggu akan berisiko terkena infeksi bakteri yang tumbuh pada bahan makanan tersebut. Alhasil, bukannya mendapatkan kebaikan dari karbohidratnya, malah mengalami keracunan makanan.(RS/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luar Biasa, Inilah Pengaruh Kentang pada Kesehatan Anda
Redaktur & Reporter : Yessy