Jangan Tembak! Perintah Kapolri Diabaikan Anak Buah

Jumat, 04 November 2016 – 20:52 WIB
Aparat kepolisian saat berancang-ancang membubarkan masa Aksi Bela Islam II yang masih bertahan di depan Istana Negara, Jumat (4/11). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian turun tangan untuk berupaya mengentikan kerusuhan di ujung Aksi Bela Islam II di depan Istana Negara pada Jumat (4/11) malam.

Gatot langsung berbicara menggunakan pengeras suara meminta semua tenang. "Mohon semuanya tennag, Pak Kapolri mengatakan kepolisian juga tenang. Kapolri akan menyampaikan perintah," kata Gatot.

BACA JUGA: Jokowi Pilih Blusukan, Demonstran: Kami Tahu Bapak Sibuk, Tapi Sayangilah Rakyat..

Jenderal Tito kemudian bicara dan memerintahkan anak buahnya supaya tidak ada menembakkan gas air mata lagi. "Saya Kapolri, saya minta kepada seluruh anggota, agar hentikan tembakan gas air mata,” ujarnya.

Mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu berupaya menenangkan massa.  “Dan kepada saudara-saudaraku yang berunjuk rasa segera kembali, kembali, kembali dan berusaha tenang," katanya.

BACA JUGA: Rusuh di Depan Istana, Polisi Siaga di Balai Kota

Dia menegaskan, aparat keamanan dan umat Islam adalah saudara. Karenanya Tito tak ingin ada korban luka dari kedua belah pihak.

Karena itu dia kembali memerintahkan anak buahnya menghentikan tembakan gas air mata. Namun, Tito juga meminta massa menahan diri.

BACA JUGA: Petugas Mulai Hujani Demonstran dengan Gas Air Mata

"Saya minta sekali lagi anggota Polri hentikan tembakan gas air mata, jamaah jangan maju. Kita ciptakan kedamaian. Kita sebagai umat Islam, sama-sama umat Islam tidak boleh bertikai," tegasnya.

Sayangnya, perintah Tito tak diindahkan. Bahkan saat jenderal bintang empat itu sedang bicara, suara tembakan gas airmata tetap saja terdengar. Tidak ada tanda-tanda mereda.

Melihat situasi itu, Jenderal Gatot kembali bicara. Ia mengaku diminta ulama untuk membuat situasi menjadi tenang.

"Saya juga umat muslim. Mohon hentikan. Dan kepolisian, Kapolri sudah memerintahkan hentikan tembakan. Ciptakan suasanan damai. Hentikan tembakan. Saya tidak mau umat muslim cidera. Dan kepolisian hentikan," tegas Gatot.

Pernyataan dua jenderal itu sia-sia. Bukannya mereda, kepolisian terus saja melepas tembakan gas air mata. Hal itu pun membuat massa yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, di depan Kementerian Dalam Negeri (Kemndagri) ikut terpancing. Bentrok kedua pun pecah.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusuh di Depan Istana, Dua Personel Brimob Terluka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler