Jangan Terkecoh, ini Cara Membedakan Masker Asli dengan yang Palsu

Rabu, 04 Maret 2020 – 13:25 WIB
Ilustrasi pabrik masker. Foto: ANTARA/HO-ChinaDaily/mii

jpnn.com - Mewabahnya virus corona di Indonesia dijadikan kesempatan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk menjual masker palsu, bahkan sampai ada yang mendaur ulang masker bekas.

Agar tidak tertipu, berikut kiat untuk memilih masker kesehatan yang asli dan terjamin kualitasnya.

Cara Membedakan Masker Asli dan yang Palsu

BACA JUGA: Aming Sebut Ada Hukuman Pidana untuk Penimbun Masker

Supaya tidak salah membeli dan kesehatan Anda jadi tidak terjaga, coba cek beberapa cara membedakannya berikut ini.

Cari Tahu Ciri-Ciri Masker Kesehatan Asli

BACA JUGA: Masker di Singapura Dibagikan Gratis, Chika Jessica Miris Lihat Negara Sendiri

Merebaknya wabah virus corona sejak akhir tahun lalu sudah membuat berbagai masyarakat di belahan dunia kelimpungan. Salah satu dampaknya adalah stok masker kesehatan yang langka, termasuk di Indonesia.

Masker kesehatan diyakini dapat mencegah penularan virus corona. Ya, coronavirus memang bisa menular melalui droplet atau cipratan liur, batuk, dan bersin orang yang sakit.

BACA JUGA: Menkes Terawan Anggap Masker Tidak Menyelesaikan Masalah Corona

Untuk itu, masyarakat berbondong-bondong membeli masker agar penularan tidak sampai terjadi.

Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia, Moh. Adib Khumaidi menjelaskan masker kesehatan yang asli punya ciri fisik tertentu yang dapat dilihat secara kasat mata.

“Kalau masker palsu, dia tidak memiliki filter molekul, jadinya hanya menahan udara saja. Seharusnya fungsi aslinya menahan molekul yang berterbangan di sekitar sehingga tidak tertular penyakit,” katanya dalam media briefing di Jakarta pada Sabtu, 29 Februari 2020.

Agar tetap aman dan terhindar dari masker tiruan, dr. Adib pun mengimbau agar membeli masker dengan dua warna berbeda. Misalnya, warna biru dan putih atau hijau dan putih.

“Jadi, yang ada warna hijau depannya dan yang dalamnya warna putih itu menunjukan ada lapisan penyaring untuk molekul besar seperti virus dan bakteri. Kalau bisa beli yang beda warna depan dan belakang seperti ini,” jelasnya.

Secara fisik, masker yang palsu itu lembarannya tipis. Sedangkan masker asli akan terasa tebal karena memiliki tiga lapisan penyaring. Pada lapisan luar fungsinya untuk mencegah percikan masuk ke masker, lapisan tengah untuk filtrasi, dan yang bagian dalam menyentuh mulut dan serta hidung fungsinya untuk absorbsi.

Dr. Adib juga menyarankan agar sebaiknya langsung membeli di apotek atau swalayan yang legal serta terpercaya.

Hati-Hati Masker Kesehatan yang Bekas Daur Ulang
 
Selain masker palsu, beredar kabar pula bahwa masker bekas pakai dijual kembali ke masyarakat. Bahkan, ada sebuah video yang mempertontonkan adanya pengemasan masker yang tidak higienis.

Di dalam video tersebut, terlihat beberapa orang sedang mengemas timbunan masker kesehatan yang tergeletak di lantai. Mereka mengumpulkan masker tersebut pakai tangan dan dimasukkan ke plastik bening.

Terlihat juga beberapa orang berdiri sambil menginjak masker yang belum dikemas tersebut.

Video tersebut memicu amarah netizen dan banyak yang menduga masker-masker tersebut merupakan masker bekas pakai yang dikumpulkan dan kembali dijual.

Mengantisipasi tertipu orang yang hanya mau mengambil untung, Anda bisa membuang masker kesehatan sekali pakai dengan cara yang benar. Masker-masker yang dibuang asal, bisa diambil, diolah, dan dijual kembali oleh oknum jahat.

Sebaiknya, setelah dipakai, masker langsung buang ke tempat sampah Bahan-bahan Beracun dan Berbahaya (B3) yang wadahnya berwarna merah. Bisa juga dirusakkan terlebih dulu.

Nanti yang mengambil dan mengolah sampah tersebut bukan orang sembarangan dan bisa dijamin maskernya tidak didaur ulang.

Anda juga bisa menggunting masker terlebih dahulu agar masker kesehatan bekas ulang tidak dijual lagi dan dipakai masyarakat.(klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler