Jangan Terkecoh, Yuk Ketahui Jumlah Biaya Administrasi Pinjaman KTA

Senin, 29 Mei 2017 – 02:14 WIB
Ketahui lebih dalam tentang kredit tanpa agunan (KTA). Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Pertimbangan utama saat memilih sebuah produk kredit tanpa agunan (KTA) adalah besarnya tingkat suku bunga produk tersebut. Seringkali ada beberapa biaya-biaya yang luput diperhatikan saat mengajukan sebuah produk KTA, misalnya biaya administrasi.

Sebenarnya biaya administrasi ini tidak kalah mencekik dibandingkan dengan tingkat bunga.

BACA JUGA: 3 Kiat Pengajuan Pinjaman KTA Bunga Rendah

“Bagaimana sebenarnya perhitungan biaya administrasi dalam pengambilan KTA? Sebelum membahas itu semua, sebaiknya Anda menjawab pertanyaan yang tidak kalah pentingnya ini, apakah berhutang dengan meminjam melalui KTA benar-benar dibutuhkan?,” kata Kennadi, Business Manager dari situs jasa keuangan.

Menurutnya, berhutang di KTA sama sekali tidak disarankan. Terlebih, meminjam untuk berbelanja secara konsumtif dan masuk ke dalam kelompok keperluan sekunder atau bahkan juga tersier, yang bukan merupakan kebutuhan pokok.

Bunga KTA memang tergolong tinggi meskipin dengan semua keringanan yang di tawarkan.

“Sebenarnya dalam keadaan yang benar-benar mendesak, KTA adalah jalan keluar yang dapat diandalkan sebagai alternatif jika persyaratan yang dibutuhkan terpenuhi,” ujarnya.

Sebuah keperluan yang sangat mendesak akan benar-benar bisa dipenuh dengan adanya KTA. Sebagai contoh, Anda perlu dana yang lumayan besar untuk berobat atau butuh melunasi uang muka masuk sekolah anak. KTA dapat dijadikan pertolongan keuangan yang cepat tanpa ada sistem yang sangat merepotkan.

Lalu bagaimana memilih KTA paling baik dan sesuai?

Apa sebenarnya yang dijadikan patokan calon debitur waktu memilih program pinjaman KTA?

Sebagian besar menjawab kalau mereka hanya akan melihat tingkat bunga utang. Yang pasti tentu saja mereka akan melihat seberapa cepat dana cair dan keringanan bunganya.

Ini kenapa banyak yang menjadikan bunga rendah untuk dijadikan pilihan dibanding yang tinggi.

“Beberapa produk KTA bunga rendah seperti KTA bank CIMB Niaga atau pinjaman dari bank asing banyak dipilih oleh masyarakat karena suku bunga yang ditawarkan lebih kecil dan persyaratan yang relatif lebih ringan,” jelas Kennadi.

Itulah penyebabnya mengapa promo KTA selalu mengedepankan potongan tingkat bunga untuk menjadi daya tarik utamanya seperti yang dilakukan BCA.

“Namun bagi Anda calon debitur, Anda harus benar-benar berhati-hati kalau hanya mempertimbangkan bunga KTA saja,” ucapnya

Kennadi menjelaskan, Anda harus ingat kalau masih ada biaya lain yang harus dibayarkan selain bunga.

Peminjam juga diharuskan membayar biaya administrasi saat melakukan pengajuan. Yang menjadi permasalahan disini adalah biaya ini jumlahnya sebenarnya tidaklah sedikit, Bahkan juga terkadang mencekik. Inilah hal yang seringkali dilupakan oleh peminjam yang tidak memperhitungkan berapa besaran biaya administrasinya.

“Kebanyakan sesudah utang berjalan, peminjam baru sadar kalau besarnya angsuran tidak cuma dari bunga namun juga dari tingginya biaya administrasi yang terkadang benar benar mencekik,” tegasnya.

Berikut biaya-biaya administrasi KTA yang harus Anda ketahui:

1. Provisi.

Biaya ini adalah biaya yang langsung dipotong dari jumlah utang. Yang berimbas, debitur tidak menerima utuh plafon utang KTA. Besarannya bervariasi, namun besarannya tetaplah dianggap membebani.

Misalkan biaya provisi adalah Rp 250 ribu dari plafon KTA yang disetujui sebesar Rp 5 juta, maka peminjam hanya akan menerima 4,75 juta. Padahal biaya angsuran tetap dihitung dari Rp 5 juta.

Karena itu, berhati-hatilah dengan biaya provisi ini, tidak jarang ada bank yang menawarkan bunga yang sangat rendah namun ternyata dibalik itu biaya provisi nya sangat tinggi.

2. Pelunasan Dipercepat.

Bagaimana bila seorang debitur memiliki dana lebih serta menginginkan pelunasan yang lebih cepat dari periode utang (tenor) yang telah disetujui?

Seumpama peminjam mengambil periode waktu pinjaman 12 bulan, kemudian di bulan ke 6 memiliki dana lebih dan menginginkan melunasi hutangnya.

Kejadian seperti ini kurang disenangi oleh bank, inilah mengapa kemudian ada bank yang mengenakan biaya denda yang cukup tinggi dan memberatkan peminjam yang ingin melakukan pelunasan lebih cepat.

Besarannya bervariasi dan berbeda-beda antara bank satu dan bank yang lain. Misalnya biaya penalti pelunasan yang lebih cepat yaitu di angka 5 persen dari sisa pokok hutang yang berjumlah Rp 5 juta, kini tinggal tersisa Rp 3,5juta. Maka biaya yang harus dibayarkan saat melakukan pelunasan adalah Rp 3,5 juta + Rp 175 ribu (dari Rp 3,5juta x 5 persen)

3. Keterlambatan

Denda keterlambatan ini sebenarnya dimaksudkan supaya peminjam selalu membayar tepat waktu, namun di sisi lain terkadang ada hal-hal atau sebab yang membuat peminjam terlambat melakukan pembayaran angsuran sehingga peminjam diharuskan membayarkan denda biaya keterlambatan yang besarnya cukup bervariasi, jumlah rata-rata 3 persen dari jumlah angsuran Anda.

4. Biaya Tahunan.

Bila di tahun pertama Anda harus menghadapi beban provisi. Maka di tahun ke-2 seterusnya, bila mengambil periode waktu satu tahun, ada biaya tahunan yang harus dibayarkan oleh peminjam. Jumlah cost tahunan biasanya cukup kecil, hanya di kisaran Rp 50 ribu. Lagipula, tidak semuanya bank mengaplikasikannya.

5. Asuransi.

Maksud dari biaya asuransi ini adalah saat debitur meninggal dunia dan ada keluarga yang ditinggalkan, pihak asuransi yang akan melunasi sisa utang. Kalau sampai tidak ada asuransi, maka mau tidak mau saat peminjam meninggal dunia, ahli warislah yang harus meneruskan angsuran atau melunasi utang.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler