JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah melontarkan rencana partainya menjaring calon presiden (capres) melalui konvensi. Namun publik diharapkan tak terjebak pada wacana itu, karena siapapun yang akan diusung PD sebagai capres pasti berdasarkan keinginan SBY.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Muhammad Asri Anas menyatakan, dominasi SBY di PD tak bisa dikesampingkan. Sebab untuk urusan Ketua Umum PD saja, mau tak mau harus sesuai keinginan SBY.
"Semua rakyat menyaksikan pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat pada tahun 2010 berlangsung sangat demokratis. Tapi ketika SBY menghendaki jabatan tersebut, dengan sangat mudah dia rebut jabatan itu," kata Asri dalam Dialog Kenegaraan di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (17/4).
Karenanya senator dari Sulawesi Barat itu menegaskan, tidak terlalu rumit bagi SBY untuk memilih capres yang akan diusung PD sesuai keinginannya. Termasuk urusan konvensi capres PD, lanjutnya, pasti juga harus sejalan dengan keinginan SBY.
Asri justru mengaku tidak percaya parpol bakal berhasil memunculkan capres terbaik bagi rakyat di tengah karut-marutnya parpol. "Dengan kondisi Parpol yang karut-marut seperti ini, sebaiknya rakyat jangan berharap akan terpilih Capres terbaik dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang," tegasnya.
Demikian juga halnya dengan konvensi Capres, sambungnya, itu juga tidak menjamin terjaringnya putra-putri terbaik bangsa untuk memimpin negeri ini. "Kendala utama tidak munculnya pemimpin bangsa terbaik itu justru karena adanya syarat Capres di UU yang mengharuskan dukungan 20 persen suara pemilih atau 25 persen dari jumlah kursi di DPR," ungkapnya.
Ia bahkan mengingatkan tokoh dari luar partai yang nantinya bernasib baik dan diusung jadi capres dan cawapres, jangan terlalu berharap banyak akan dukungan partai pengusung. "Pengalaman Wiranto yang memenangkan konvensi capres Partai Golkar merupakan guru terbaik untuk semua tokoh di negeri ini," tegasnya. (fas/jpnn)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Muhammad Asri Anas menyatakan, dominasi SBY di PD tak bisa dikesampingkan. Sebab untuk urusan Ketua Umum PD saja, mau tak mau harus sesuai keinginan SBY.
"Semua rakyat menyaksikan pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat pada tahun 2010 berlangsung sangat demokratis. Tapi ketika SBY menghendaki jabatan tersebut, dengan sangat mudah dia rebut jabatan itu," kata Asri dalam Dialog Kenegaraan di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (17/4).
Karenanya senator dari Sulawesi Barat itu menegaskan, tidak terlalu rumit bagi SBY untuk memilih capres yang akan diusung PD sesuai keinginannya. Termasuk urusan konvensi capres PD, lanjutnya, pasti juga harus sejalan dengan keinginan SBY.
Asri justru mengaku tidak percaya parpol bakal berhasil memunculkan capres terbaik bagi rakyat di tengah karut-marutnya parpol. "Dengan kondisi Parpol yang karut-marut seperti ini, sebaiknya rakyat jangan berharap akan terpilih Capres terbaik dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang," tegasnya.
Demikian juga halnya dengan konvensi Capres, sambungnya, itu juga tidak menjamin terjaringnya putra-putri terbaik bangsa untuk memimpin negeri ini. "Kendala utama tidak munculnya pemimpin bangsa terbaik itu justru karena adanya syarat Capres di UU yang mengharuskan dukungan 20 persen suara pemilih atau 25 persen dari jumlah kursi di DPR," ungkapnya.
Ia bahkan mengingatkan tokoh dari luar partai yang nantinya bernasib baik dan diusung jadi capres dan cawapres, jangan terlalu berharap banyak akan dukungan partai pengusung. "Pengalaman Wiranto yang memenangkan konvensi capres Partai Golkar merupakan guru terbaik untuk semua tokoh di negeri ini," tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Segera Kumpulkan Anggota FPD
Redaktur : Tim Redaksi