jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berpandangan bahwa pemerintah dan swasta harus berkolaborasi agar perekonomian Indonesia tak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja.
Karena itu, dia berencana akan membuka pintu lebih lebar bagi swasta untuk terlibat dalam kerja-kerja pembangunan.
BACA JUGA: Anies Siap Mengaplikasikan Roadmap Perekonomian dari APINDO
"Sebagian dari pembangunan kita ini, bisa dikerjakan oleh swasta, ruang itu harus dibuka, kami memang berpandangan BUMN tidak boleh justru yang mematikan swasta," ujar Anies dalam dialog bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) bertajuk "Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029," di Jakarta, Senin (11/12).
Anies melanjutkan, BUMN mestinya memberikan ruang kepada swasta untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Sebab, menurutnya, BUMN bukan didirikan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.
BACA JUGA: WNI di Jepang Inginkan Perubahan, PKS Yakin Anies-Muhaimin Bakal Menang Telak
"BUMN, kan punya negara, kalau boleh saya sampaikan filosofi ini kami terapkan di Jakarta, di sini ada Dirut Jakpro, dia hafal betul filosofi ini," kata Anies.
Filosofi itu adalah, lanjut Anies, pemerintah punya dua tangan, yaitu birokrasi untuk urusan yang memerlukan regulator dan korporasi untuk urusan yang membutuhkan kelenturan, keleluasaan, dan kemudahan legal dalam melakukan kerja sama.
BACA JUGA: Anies Janjikan Pasar Setara dan Kemudahan Regulasi untuk UMKM
"Dua-duanya memiliki fungsi pembangunan. Dua-duanya untuk development goals, ini tidak diciptakan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah atau pemerintah bermain di pasar," tuturnya.
"Ini jadi conflict of interest tangan kanan jadi regulator tangan kiri jadi market player, ini harus diputuskan agar BUMN konsentrasi dengan hal-hal yang sifatnya development," tambahnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif