Janjikan Beasiswa untuk Guru dan Siswa SMAN 1 Matauli

Jumat, 28 Februari 2014 – 16:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan SMA Negeri 1 Matauli Pandan di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, akan mendapatkan fasilitas pendidikan dari pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah.

Hal ini dikatakan Nuh usai menyaksikan penandatanganan kerjasama bidang pendidikan antara Dinas Pendidikan Tapteng dengan pihak Yayasan Maju Tapian Nauli yang menaungi sekolah tersebut di kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (28/2).

BACA JUGA: Ajak Generasi Muda Terbitkan Karya Tulis

Diketahui, Yayasan dan sekolah tersebut dirikan oleh mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Alm. Feisal Tanjung dan Dr. Ir Akbar Tandjung bersama sejumlah tokoh di Sumut tahun 1994, di atas lahan 18 hektar. Hingga kini, yayasan itu sudah meluluskan 4.253 orang siswa atau 17 angkatan. Sedangkan penerimaan tahun ini masuk angkatan ke 21.

"Peran masyarakatnya kan luar biasa, sekolah negeri didukung (didirikan) oleh Yayasan. Kementerian bersyukur dan akan memberikan peluang yang sama dengan sekolah lain. Karena ini partisipasi masyarakat, pemerintah akan berikan dukungan penuh," kata M Nuh.

BACA JUGA: Guru Honorer Mulai Malas Mengajar

Dukungan apa saja yang akan diberikan untuk SMAN 1 Matauli Pandan? Menurut Mendikbud, dukungan itu mulai dari pendidikan untuk para gurunya yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjang Strata (S2), beasiswa bagi siswanya yang berasal dari keluarga tidak mampu hingga infrastruktur.

"Anak yang tidak mampu di sekolah itu kalau dia lulus kita beri kesempatan penuh masuk program Bidikmisi (Beasiswa untuk siswa miskin), infrastruktur, laboratorium, kegiatan-kegiatan, termasuk lomba-lomba internasional, kami fasilitasi untuk mengikuti," jelas Menteri asal Jawa Timur itu.

BACA JUGA: Jelang Unas, Atlet Judo Hapus Latihan Malam

Sementara itu, Akbar Tandjung, pendiri yayasan yang hadir pada kesempatan itu mengatakan kerjasama yang dilakukan dengan pemerintah kali ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama 20 tahun lalu antara Menteri Pendidikan kala itu, Wardiman Djojonegoro dengan pihak yayasan.

"Yayasan dan sekolah ini sudah 20 tahun dan sudah banyak lulusan yang tersebar di berbagai perguruan tinggi terbaik, UI, ITS, UNPAD, Akademi Militer, Akpol, STPDN dan sudah ikut berkiprah dalam pembangunan bangsa," kata politikus Partai Golkar itu.

Karena itu pihaknya mengapresiasi dukungan penuh daeri pemerintah baik daerah maupun pemerintah pusat melalui Kemendikbud. Kerjasama ini menurut Akbar dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama di SMAN 1 Matauli Pandan.

"Kita berharap sekolah ini bisa sejajar dengan dengan SMA terbaik lain di Indonesia untuk menghasilkan manusia Indonesia dari daerah kami untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan nasional kita," tandasnya.

Selain didirikan di atas lahan yang cukup luas, SMAN 1 Matauli Pandan didukung kurikulum pendidikan yang sesuai visi-misi sekolah, ditambah kurikulum pendidikan yang diamanatkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni kurikulum 2013.

Di areal sekolah seluas 18 hektar itu berdiri berbagai fasilitas moderen mulai dari laboratorium bahasa, IT Lab, ruang server, perpustakaan, asrama siswa 4 lantai, serta fasilitas olahraga seperti lintasan renang dan lapangan sepak bola.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir 2014, 75 Persen Perpustakaan Berbasis Digital


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler