JAKARTA - Dunia peradilan kembali tercoreng setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bengkulu, Janner Purba. Janner ditangkap karena diduga menerima suap.
Wakil Ketua Komisi III DPR Mulfachri Harahap berharap, Janner hanya bagian kecil dari golongan hakim yang nakal. Sebab, bila perilakunya merepresentasikan dunia peradilan di Indonesia, itu sungguh menyedihkan.
"Semoga apa yang terjadi dalam OTT KPK tidak menggambarkan dunia peradilan kita. Hanya satu dua oknum hakim yang berperilaku kurang baik. Kalau itu gambaran dunia peradilan kita, tentu menyedihkan," kata Mulfachri di gedung DPR Jakarta, Selasa (24/5).
Janner bukan kasus pertama yang melibatkan para wakil Tuhan. Karena ada banyak perkara di KPK yang ditangani KPK melibatkan hakim. Termasuk, di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI).
Mulfachri memahami bahwa para hakim agung di MA terus berupaya membenahi dunia peradilan. Meski hasilnya belum sepenuhnya maksimal. Karenanya, jajaran MA disarankan membuka diri untuk mereformasi dirinya.
"Tidak ada salahnya pimpinan MA, bertukar pikiran, bertukar informasi terkait reformasi birokrasi di lembaga lain," saran Ketua Fraksi PAN DPR itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Ohhh.... Ternyata Gara-gara Ini Bripka Seladi Jadi Pemulung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baladhika Karya Siap Kawal Setya Novanto
Redaktur : Tim Redaksi