jpnn.com - JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan terus berupaya mendongkrak elektabilitas sehingga bisa panen suara pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang. Strategi yang diusung PKB untuk mendongkrak dukungan di Pileg adalah dengan memposisikan Moh Mahfud MD dan Rhoma Irama sebagai bakal calon presiden.
Menurut Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, partainya memang tengah berupaya agar elektabilitas Mahfud maupun Rhoma bisa terkerek. "Nanti kalau elektabilitasnya tinggi, perolehan suara PKB juga naik," kata Muhaimin dalam Sarasehan Muharram di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/11).
BACA JUGA: Terganggungnya Keharmonisan Keluarga Jadi Persoalan Utama TKI
Meski demikian Muhaimin mengakui, sejauh ini PKB memang belum melakukan pembicaraan dengan partai lain tentang rencana mengusung capres. Bahkan, katanya, Golkar yang disebut-sebut memasukkan nama Mahfud sebagai calon pendamping Aburizal Bakrie di Pilpres juga belum melakukan pembicaraan formal dengan PKB. "Sampai sekarang belum ada yang menghubungi," katanya.
Sedangkan Mahfud yang ditemui di lokasi yang sama menegaskan, dirinya tetap fokus untuk membesarkan PKB meski komunikasi dengan partai lain masih berjalan. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan, bagaimanapun dirinya berasal dari PKB.
BACA JUGA: Santri dan Guru Ngaji Doakan Irman Sukses di Konvensi
"Yang utama komunikasi ya dengan PKB. Kan tidak lucu, saya orang PKB bahkan dulunya pimpinan PKB kok ikut dalam pencalonan lewat jalur lain. Seumpanya harus koalisi ya koalisinya harus lewat PKB," tegasnya.
Meski demikian Mahfud menegaskan, masih ada banyak pilihan dalam hal koalisi karena belum ada hasil pasti tentang perolehan suara partai. "Yang penting sekarang tunggu pileg dulu," tegasnya.
BACA JUGA: Dua Jenis Gus di PKB Ala Hasyim Muzadi
Sedangkan mantan Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi menilai Mahfud relatif bisa dijual. Bahkan Hasyim menyebut Mahfud bisa menjadi tokoh yang bisa diusung partai-partai Islam.
"Yah mudah-mudahan karena islamnya jelas, nasionalnya jelas dan tidak bermasalah untuk siapapun, ke NU, Muhammadiyah maupun ormas lain," ucap Hasyim.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantuan Alat Perang dari Australia Bagai Senjata Makan Tuan
Redaktur : Tim Redaksi