jpnn.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyiapkan sembilan ruas tol sebagai aset awal yang berpotensi untuk mengundang investor domestik ataupun internasional melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan, ruas-ruas tol awal yang disiapkan adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jakarta Cikampek II Elevated, Semarang-Batang, Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan ruas tol Bali-Mandara.
BACA JUGA: Jasa Marga Lanjutkan Rekonstruksi Tol Jakarta-Cikampek, Catat Ini Waktunya...
"Saat ini baru disiapkan sebagai awal, meskipun21 aset Jasa Marga sudah siap dalam bentuk anak perusahaan untuk mengundang investor baik domestik maupun internasional," ujar Donny dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (8/3).
Menurut Donny, sembilan ruas tol ini hanya sebagai aset awal yang Jasa Marga buka bagi investor untuk berinvestasi.
BACA JUGA: Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Tol Japek Arah Jakarta
"Apakah dalam bentuk sendiri-sendiri atau dalam satu paket nantinya," ungkap dia.
Kendati demikian, Donny menyebutkan, Jasa Marga bisa saja diganti dengan aset lainnya sesuai penilaian dari INA.
BACA JUGA: Urai Kemacetan, Jasa Marga Perpanjang Contraflow di Tol Japek Arah Jakarta
"Kami juga memilih untuk tahap awal ini aset-aset bagi tahap pertama dilakukan asset recycling," katanya.
Lebih lanjut Donny menjabarkan, empat manfaat LPI bagi Jasa Marga sebagai BUMN yang bergerak di bisnis jalan tol.
Pertama adalah meningkatkan likuiditas bagi Jasa Marga.
"Karena ada yang mengurus arus dana yang masuk sehingga Jasa Marga mendapatkan dana segar untuk mendukung kegiatan operasional," papar dia.
Kedua, lanjut dia, sebagai alternatif pendanaan dari sisi ekuitas. Ada berbagai sumber pendanaan apakah itu berasal dari PMN, rate issue, atau bentuk lainnya dari equity fund raising.
"SWF ini akan masuk dalam equity financing yang kami peroleh dari sumber pihak luar atau investor," ujar dia.
Selain itu, Donny berujar, Jasa Marga juga sudah beberapa kali melakukan asset recycling maupun equity fund raising.
Hal itu, dilakukan melalui investasi langsung yang dilakukan pada 2017 dengan mendivestasi sebagian ruas Semarang-Solo maupun di ruas JORR kepada pemangku kepentingan yang ada.
"SWF ini, merupakan alternatif baru ketersediaan dana yang bisa masuk dalam investasi jalan tol ini bisa dimanfaatkan Jasa Marga. Diharapkan bisa mendukung kegiatan asset recycling," ungkap Donny.
Manfaat ketiga, lanjut dia adalah untuk memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga.
"Karena ada ekuitas yang masuk sehingga dari sisi debt equity ratio maka struktur permodalannya sendiri mengalami perbaikan dan menjadi lebih solid," papar dia.
Manfaat terakhir, kata dia, adalah meningkatkan kinerja karena penjualannya akan dilakukan di atas nilai buku. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia