Jasa Pengiriman Keberatan Bayar Konsesi ke Bandara

Minggu, 04 Maret 2012 – 14:21 WIB

BATAM - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo), M Kadrial, menilai rencana penerapan konsesi lima persen dari omset bruto perusahaan oleh Bandara Hang Nadim Batam dianggap kurang tepat. Pasalnya, perusahaan jasa kurir sama sekali tidak memiliki tempat di bandara dan hanya menyewa gudang.

Selain itu, 26 perusahaan jasa kurir barang di Batam juga telah membayar biaya pengirman via pesawat atau SMU. Atas dasar itu penerapan konsesi malah akan semakin memberatkan perusahaan dan ujungnya nanti para pengguna jasa kurir yang merasakan imbas paling besar.

"Lima persen itu besar. Belum tentu perusahaan tersebut untung dalam satu barang sampai segitu besarnya," ungkapnya saat Musyawarah Wilayah ke-4 Asperindo Batam, kemarin (3/3).

Tak itu saja, terkait soal FTZ di Batam, kata Kadrial, pemerintah hendaknya perlu segera merevisi soal aturan yang terkait lalu lintas barang di Batam. Kemudian adanya penguatan soal pengawasan yang saat ini masih perlu dibenahi modelnya. "Jangan sampai FTZ menjadi beban bagi perusahaan," tukasnya

Saat ini, dengan mengacu pada UU Nomor 38 Tahun 2009 di bawah Kominfo yang menjadi kepastian hukum tertinggi seluruh perusahaan kurir membuat tidak adanya pembedaan jenis pengiriman barang seperti sebelumnya. "Seluruh barang yang dikirim lewat PT Pos, sekarang juga sudah bisa dikirim melalui jasa kurir," ungkapnya.

Sementara untuk kategori barang yang boleh dikirim maupun tidak, sepenuhnya mengacu pada aturan Kepabeanan dan Cukai. Mulai dari aturan sampai penjabaran langsung melekat dengan kuat terhadap perusahaan kurir.  

Sedangkan untuk soal regulated agent, Kadrial yang juga Vice President Operations and Costumer Services RPX Group, memberikan tawaran kalau tarif ditentukan pemerintah harus dengan cost recovery, sedangkan tawaran kedua dibebaskan ke operator atau perusahaan namun jumlah regulatif agent dikurangi.  "Ini masih menunggu keputusan KPPU katena menyangkut persaingan usaha,"  katanya.(nal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Harga Dinaikkan, BBM Mulai Langka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler