JPNN.com

Jateng Siaga Bencana, Polisi Siapkan Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025

Sabtu, 22 Maret 2025 – 21:00 WIB
Jateng Siaga Bencana, Polisi Siapkan Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025 - JPNN.com
Mobil menerobos genangan air pascahujan deras di Kota Semarang. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Polda Jawa Tengah (Jateng) menyiapkan langkah-langkah siaga potensi bencana selama arus mudik Lebaran 2025.

Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan mengatakan upaya tersebut dilakukan setelah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BACA JUGA: 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah

Berdasarkan data BMKG, hujan dengan intensitas tinggi akan melanda puncak mudik Idulfitri 1446 Hijriah pada 26–30 Maret 2025.

"Memang Jawa Tengah termasuk yang berdasarkan BMKG akan dilanda hujan yang begitu lebat," ujar Kombes Sonny, Sabtu (22/3).

BACA JUGA: Hadapi Lonjakan Puncak Pengiriman, KAI Logistik Lakukan Berbagai Persiapan

Pihaknya menyebut telah menyiapkan jalur-jalur alternatif di wilayah yang diprakirakan dilanda cuaca ekstrem.

Daerah-daerah tersebut di antaranya, Jalan Pantura Kaligawe, Kota Semarang hingga Sayung, Kabupaten Demak. Termasuk di Kabupaten Grobogan.

BACA JUGA: Sebelum Mudik Lebaran, Jangan Lupa Ganti Oli Mobil Biar Dapat Emas

"Kami kepolisian telah mempersiapkan jalur alternatif. Khusus wilayah Kaligawe, Demak, dan beberapa wilayah seperti Grobogan yang sering mengalami banjir," katanya.

Bila daerah Pantura tersebut diterjang banjir, pemudik bisa melewati jalur alternatif dari Semarang - Grobogan hingga Blora, termasuk diarahkan melalui Jalan Woltermonginsidi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Bergas Catur Penanggungan mengatakan peringatan bagi pemudik itu agar berhati-hati melintasi daerah rawan bencana.

"Kalau yang memiliki potensi longsor itu jalur-jalur tengah, pegunungan itu. Kalau yang memiliki potensi banjir misalnya melintas daerah-daerah rob gitu," kata Bergas.

Meski begitu pihaknya hingga saat ini masih mendata secara rinci titik-titik daerah rawan bencana yang perlu diwaspadai dalam bentuk peta.

"Paling daerah-daerah situ. Mohon untuk masyarakat dapat menghindari atau mewaspadai daerah-daerah situ," serunya.(wsn/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler