Jateng Terdepan dalam Lomba Inovasi Daerah, Bisa jadi Contoh untuk Pemda Lain

Senin, 22 Juni 2020 – 16:42 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengikuti kegiatan penerimaan penghargaan Lomba Inovasi Daerah Dalam Tatanan Normal Baru di Kemendagri. Foto: Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah pusat mengapresiasi upaya Pemprov Jawa Tengah melakukan prakondisi objek wisata Candi Borobudur menuju tatanan normal baru.

Ini terbukti lewat penghargaan yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai Juara 1 Lomba Inovasi Daerah Dalam Tatanan Normal Baru di Sektor Tempat Wisata - klaster provinsi.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Gubernur Terbaik Dalam Penanganan COVID-19

Pemberian penghargaan itu dilaksanakan di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Senin (22/6).

Dalam lomba yang digelar Kementerian Dalam Negeri ini, Jawa Tengah berhasil mengungguli Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, yang masing-masing menempati posisi juara 2 dan 3.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Sikap Jokowi soal RUU HIP, Tentara Indonesia Usir Israel, Kabar Gembira

Jawa Tengah juga meraih predikat Juara 1 di sektor Transportasi Umum, mengungguli Bali dan Kalimantan Tengah, serta Juara 3 sektor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, menyusul Sulawesi Tengah dan Kalimantan Utara.

Sejumlah kabupaten/kota di Jateng juga memenangi penghargaan ini, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Banyumas, Kebumen, dan Kabupaten Tegal.

BACA JUGA: Buat Video Khusus untuk Presiden Jokowi, Ganjar: Kami Yakin Bapak Kuat Memimpin Negara Ini

Meski mendapat penghargaan prakondisi di Candi Borobudur, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan belum akan membuka semua obJek wisata di wilayahnya.

Dia mengatakan, pembukaan objek wisata harus mengikuti kondisi dan ketentuan yang disyaratkan oleh Gugus Tugas COVID-19.

“Belum (dibuka). Tidak boleh diartikan seperti itu. Kita harus lihat grafiknya (kasus COVID-19) yang mulai turun, melandainya cukup drastis, melantainya cukup panjang dan ada konsistensi waktu minimal 14 hari,” katanya.

Selain itu, Ganjar menambahkan, pemerintah daerah dan pengelola obyek wisata juga harus menyiapkan infrastruktur sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan COVID-19, termasuk menyiapkan arus transportasi dan alur kunjungan calon wisatawan.

“Termasuk kami harus mengajak mereka yang berdagang di sekitarnya, seperti pedagang suvenir dan rumah makan, untuk ikut menata. Kemarin beberapa kali kami tes di beberapa tempat, masyarakat belum terbiasa jaga jarak, dan ketika istirahat pasti berkerumun. Yang begitu itu masih perlu harus dilakukan sosialisasi,” tandasnya.

Prakondisi Wisata

Berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov Jateng dalam prakondisi di Candi Borobudur, antara lain menyosialisasikan protokol kesehatan secara masif kepada wisatawan, mengatur jarak antrean di loket, menyiapkan tempat cuci tangan dan pos pengecekan suhu tubuh wisatawan.

Termasuk membatasi jumlah wisatawan, mengatur alur perjalanan para wisatawan, dan menyiapkan pemandu untuk mendampingi wisatawan saat naik ke candi.

Ganjar tak segan datang langsung ke Magelang untuk mengikuti simulasi adaptasi kehidupan baru di Candi Borobudur, sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 benar-benar dijalankan oleh pengelola wisata dan pelaku usaha di sekitar candi.

Transportasi Umum

Jawa Tengah dinilai cukup serius dalam memastikan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat oleh pengelola transportasi umum dan para penumpangnya.

Ganjar beberapa kali sidak ke Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang untuk melihat mekanisme pengaturan calon penumpang, setelah Kementerian Perhubungan memutuskan membuka kembali mode transportasi udara untuk penumpang kategori khusus.

Meski meraih tiga penghargaan sekaligus, Ganjar mengatakan pihaknya masih memiliki banyak PR yang harus dilakukan.

Dia meminta kabupaten/kota lain di Jateng tak malu untuk meniru keberhasilan pemerintah daerah lainnya dalam prakondisi tatanan normal baru.

“Di sektor Pasar Tradisional, Pasar Modern, Mall, Hotel, masih banyak PR Jateng. Tapi ada praktek-praktek baik dari provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang bisa kita tiru untuk diterapkan di Jateng,” ujarnya.

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, yang hadir dalam acara ini secara virtual mengatakan, inovasi dan kreativitas dibutuhkan agar kegiatan ekonomi produktif tetap berjalan namun tetap aman di tengah COVID-19.

“Harus dipastikan kondusif selain kegiatan ekonomi harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, di samping juga penyediaan layanan dan sistem kesehatan untuk menangani COVID-19, kemampuan melakukan pelacakan (tracing) dan perubahan perilaku masyarakat yang tidak bisa ditawar dalam kondisi tatanan baru tersebut,” ujar Ma’ruf.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menambahkan lomba ini digelar dalam empat klaster, meliputi klaster provinsi, kabupaten, kota, dan kabupaten perbatasan atau tertinggal.

Tito berharap lomba ini menjadi model percontohan bagi pemerintah daerah lainnya serta untuk masyarakat dalam mengupayakan tatanan produktif yang aman di tengah COVID-19.

Protokol Kesehatan

Proses penghargaan lomba digelar dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan. Sejumlah kepala daerah yang hadir dalam acara ini mengenakan masker dan sarung tangan selama acara berlangsung, duduk di kursi yang telah diatur jaraknya, dan tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman maupun berpelukan.

Adapun saat prosesi penyerahan piagam penghargaan, para pemenang di tiap kategori berdiri di jarak yang telah diatur, tidak bersalaman saat penyerahterimaan penghargaan dan berfoto bersama dalam jarak yang minimal satu meter.

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler