BEKASI - Wali Kota Bekasi Rachmat Effendi menyesalkan aksi penutupan terminal bayangan di tol Jatibening oleh pihak Jasamarga yang memicu kemarahan warga. Dia beranggapan, penutupan ini tidak melalui koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah setempat maupun pihak kepolisian. Padahal, warga sangat membutuhkan terminal bayangan tersebut.
"Kami menyesalkan kejadian ini, karena tidak ada koordinasi dengan kami maupun pihak kepolosian sehingga menimbulkan dampak luar biasa. Sejak awal kami meminta pihak Jasamarga untuk tetap berkordinasi, tapi mereka malah melakukan aksi sendiri," kata Rachmat di lokasi penutupan tol, Jumat (27/7).
Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, jika pihak Jasamarga tidak saggup membuatkan tempat pemberhentian di gerbang tol Jatibening maka Pemkot Bekasi siap mengucurkan anggaran dari APBD. "Ini demi kepentingan warga di tiga kecamatan," tandasnya.
Sementara itu, aksi unjuk rasa warga di ruas tol tersebut berdampak hingga ke kawasan perbatasan di Jakarta Timur. Pemblokiran tol itu membuat arus menuju ke Bekasi tersumbat. Begitupula banyaknya kendaran yang keluar tol memperparah kemacetan.
Salah satu lokasi yang macet parah yakni Jalan Inspeksi Kalimalang yang juga salah satu akses Jakarta-Bekasi. Tidak hanya itu, jalan-jalan alternatif di sekitar kawasan Kalimalang, bahkan gang-gang sempit di kampung juga macet. Nampaknya banyak pengendara yang bersepekulasi mencari jalan keluar namun tetap saja terjebak di gang-gang.
Berdasarkan pantauan, kemacetan parah terjadi di sepanjang Jalan Inspeksi Kalimalang dari arah Bekasi menuju Jakarta dan sebaliknya, lalu Jalan Raden Inten, serta ruas jalan di Jatiwaringin dari arah Pondok Gede menuju Kalimalang.
Kemacetan makin parah dengan munculnya beberapa bus besar dan sejumlah bus Patas AC yang seharusnya melewati tol Jatibening. Tapi bus-bus itu mengambil jalan pintas melewati Jalan Raya Kalimalang.
Sebagai imbasnya, jalan keluar Kalimalang, yakni Jalan Raya By Pass, sempat macet hingga ke persimpangan Cawang. Kondisi itu membuat personel polisi lalu lintas luar biasa sibuk untuk mengurai kemacetan. Setidaknya 40 personel Satlantas Jakarta Timur diterjunkan ke lokasi. Jumlah tersebut masih ditambah dengan aparat gabungan dari sejumlah polsek yang ada di sekitar lokasi kemacetan.
"Dari Kalimalang ini terus kita alirkan lagi ke ruas Jalan Raden Inten. Akibatnya kedua ruas jalan ini paling macet," ungkap Kasat Lantas Jakarta Timur, AKBP Supoyo.
Menurut Supoyo, hingga pukul 10.00, kondisi sejumlah ruas jalan di Jakarta Timur macet. Pihaknya masih terus mngatur lalu lintas untuk mencairkan kemacetan tersebut. "Sampai ruas tol sudah dibuka, tapi dampaknya masih terasa. Kita akan terus berusaha melakukan pengaturan," tegasnya.(dny/dni/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kelompok Remaja Bentrok di Cipondoh
Redaktur : Tim Redaksi