jpnn.com, JAKARTA - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Jawa Timir (Jatim) sedang mengalami fenomena kulminasi.
Hal itu menyebabkan rasa panas di daerah tersebut terasa cukup menyengat pada siang hari.
BACA JUGA: BMKG Sampaikan Peringatan Dini Cuaca untuk Jabodetabek, Waspada!
Namun, fenomena kulminasi di Jatim cenderung ringan.
"Akibatnya suhu udara akan terasa relatif semakin panas pada tengah hari hingga beberapa hari setelah kulminasi. Kelembapan udara juga diprakirakan akan menurun," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto.
BACA JUGA: Warga Jabodebek Waspadalah Hari Ini, Simak Peringatan BMKG
Teguh mengingatkan agar masyarakat tak termakan berita bohong perihal kondisi cuaca dan fenomena alam selain dari BMKG.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tetap siaga hingga waspada bila terjadi cuaca ekstrem sewaktu-waktu.
"Menghindari berita bohong bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan silang ke website dan aplikasi resmi dari BMKG," kata Teguh di Surabaya.
Sebelumnya, melalui laman media sosialnya BMKG Juanda menyebut bahwa kulminasi akan menyambangi beberapa daerah di Jatim mulai tanggal 10 sampai 12 Oktober 2021.
Kulminasi adalah fenomena alam ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
"Saat fenomena alam itu terjadi, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau berada di titik zenit," ujar dia.
Menurut dia, bayangan benda tegak akan menghilang atau tidak terlihat. Hari kulminasi utama juga dikenal dengan istilah hari tanpa bayangan.
"Tidak berdampak buruk atau fatal bagi masyarakat yang berada di wilayah yang mengalami fenomena tersebut," ungkap Teguh. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia