"Biasanya kalo ada kejadian, tentunya pesawatnya digrounded sementara sampai kita temukan penyebabnya," kata Imam di Istana Negara.
Hawk 200 pertama tiba di tanah air pada tahun 1996. Pesawat tempur ini kemudian disebar di Skadron 1 Pontianak mengganti pesawat OV-10 dan Skadron 12 Pekanbaru, menggantikan pesawat A-4 Skyhawk.
Imam mengatakan, jenis pesawat Hawk 200 masih terbilang baru dimiliki TNI AU. Saat kejadian, pesawat yang dikemudikan pilot Letda Reza Yori Prasetyo, tengah melakukan latihan persiapan mengisi acara TNI AU akhir bulan nanti.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti jatuhnya pesawat. Imam mengatakan, pesawat tempur canggih itu setiap hari dilakukan perawatan. Untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat, tim dari PPKPT (Panitia Penyelidik kecelakaan Pesawat Terbang) dari TNI AU akan segera melakukan penyelidikan.
"Nanti akan dilihat instrumennya. Sebelum kejadian, kecepatannya berapa, penerbangnya akan ditanya. Gak mungkin penerbang mendadak eject (keluar dari pesawat) kalau tidak ada sesuatu," kata Imam.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkopolhukam : Tidak Ada Korban jiwa
Redaktur : Tim Redaksi