Jatuh Cinta dengan Pria yang Lebih Tua dan Ingin Menikahinya, 3 Hal Ini Harus Anda Pikirkan

Rabu, 06 Oktober 2021 – 08:18 WIB
Pasangan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - TIDAK ada yang bisa menebak dengan siapa kita akan jatuh cinta dan menyerahkan hati kepada dia sepenuhnya.

Jatuh cinta memang merupakan perasaan paling indah yang dirasakan manusia.

BACA JUGA: 6 Tanda Jelas Pria sedang Jatuh Cinta

Namun, bagaimana jika Anda jatuh cinta dengan pria yang usianya jauh lebih tua dari kamu dan ingin menikahi dia?

Hal ini memang bisa menimbulkan kerikil jika Anda ingin menikahi pria kamu tersebut.

BACA JUGA: 7 Alasan Mengejutkan Wanita Jatuh Cinta dengan Pria yang Lebih Tua

Untuk itu, ada beberapa hal yang harus Anda pikirkan terlebih dahulu jika ingin menikahi dia.

Apa saja itu? Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.

BACA JUGA: 4 Tanda Wanita sedang Jatuh Cinta Berat

1. Mungkin merasa agak canggung

Tidak semua orang kadang bisa menerima pemandangan “wanita muda menikah dengan pria paruh baya” dengan pemikiran yang positif.

Perbedaan budaya juga bisa memengaruhi penilaian masyarakat tentang wajar atau tidaknya jarak usia sepasang suami istri.

Oleh karena itu, bersiaplah dengan cibiran dan tatapan aneh dari orang-orang sekitar ketika kamu memutuskan menikah dengan pria lebih tua.

2. Mendominasi hubungan

Tidak mengherankan jika pria lebih memegang kendali, dari hal-hal kecil seperti menentukan tempat makan hingga hal-hal besar seperti menentukan karier pasangannya.

Sikap ini lalu sering dikaitkan dengan sifat posesif yang juga bisa menghantui hubunganmu.

Pria yang mendominasi percaya wanita harus mengikuti dan menjalankan sesuatu sesuai caranya demi kebaikan bersama.

3. Masalah begituan dan keturunan

Merencanakan kehamilan dengan pasangan laki-laki yang sudah cukup berumur memiliki risikonya tersendiri.

Setelah usia 35 tahun, kesuburan pria cenderung menurun sehingga kamu mungkin relatif lebih sulit hamil.

Meski pada usia 70 atau bahkan 80 tahun sekalipun laki-laki masih bisa dan mungkin mempunyai anak, tetapi tetap membutuhkan waktu lebih panjang untuk bisa membuahi pasangannya.

Bahkan hingga bisa bertahun-tahun.

Selain itu, peningkatan risiko kondisi medis tertentu seperti diabetes bisa memengaruhi kualitas hubungan seksual dan pada akhirnya peluang kesuburan.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler