Jawab Keluhan Nelayan Lamongan, Anies Tawarkan Banyak Perubahan

Jumat, 29 Desember 2023 – 14:27 WIB
Dalam kunjungan kampanyenya di Desa Bronjong, Lamongan, Jawa Timur (Jatim), calon presiden Anies Baswedan mengaku menerima berbagai keluhan dari nelayan setempat, Jumat (29/12/2023). Foto: dok Timnas AMIN

jpnn.com, LAMONGAN - Dalam kunjungan kampanyenya di Desa Bronjong, Lamongan, Jawa Timur (Jatim), calon presiden Anies Baswedan mengaku menerima berbagai keluhan dari nelayan.

"Saya mengunjungi kawasan perikanan di desa bronjong Lamongan. Lamongan adalah kabupaten penghasil ikan terbesar di Jawa Timur,"ujar Anies di Lamongan, Jatim, Jumat (29/12).

BACA JUGA: Top! Anies Live di TikTok, Lebih dari 300 Ribu TikTokers Menemaninya di Jalan

Anies menyampaikan lebih dari 70 ribu orang menggantungkan pekerjaan di kawasan Bronjong Lamongan. Ini sangat strategis untuk pasokan ikan di laut Jatim dan otomatis ke Indonesia.

"Nah kami menemukan beberapa hal yang harus diubah. Satu, keluhan tentang solar yang itu jamak di banyak tempat, dan itu menjadi komitmen kita bahwa solarnya langka menjadi solar yang terjamin, selalu tersedia," ujarnya.

BACA JUGA: Anies Baswedan Menjamin Nelayan Tidak Akan Kekurangan Solar

Kedua, Anies menerima keluhan tentang perizinan. Nelayan-nelayan di Lamongan menemukan perizinan itu rumit dan harus berjenjang.

"Jadi kami akan lakukan perubahan, membuat perizinan itu sederhana. Jangan sampai kemudahan perubahan itu hanya dipikirkan untuk investor raksasa. Kita buatkan omnibus, buatkan aturan-aturan yang memudahkan investor raksasa. Ini pelaku perikanan yang puluhan tahun bekerja malah perizinannya rumit. Lah kita ini membela yang mana? Membela yang besar? Atau membela yang kecil?" imbuhnya. 

BACA JUGA: Anies Ingin Ibu-ibu Nelayan Dilatih Kewirausahaan sesuai Potensi Lokal

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan dalam membuat aturan nanti prinsip yang digunakan adalah membesarkan kecil tanpa mengecilkan yang besar.

Hal yang juga mendapat perhatian dari Anies adalah infrastruktur yang tidak tertata dengan baik.

"Kemudian, kita juga menemukan kondisi tentang kawasan yang tidak tertata dengan baik. Jalanan yang rusak, infrastruktur penunjang, bagus memberikan perhatian terhadap jalan berbayar, investasi di situ dilakukan, jalan tol dibangun tapi jangan dilupakan jalan yang biasa, apalagi ke tempat-tempat yang punya nilai strategis pada ekonomi. Jadi jalan-jalan itu rusak kalau sudah sekitar kawasan perikanan," terangnya. (jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler