Jawab Pertanyaan Mulan Jameela, Dirut PLN: Kami Sedang Menunggu dengan Berdebar-debar

Selasa, 25 Agustus 2020 – 16:12 WIB
Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Gerindra Mulan Jameela saat RDP dengan PLN (Persero), Selasa (25/8), di Kompleks Parlemen, Jakarta. Foto: Screenshot live Tv Parlemen.

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menjawab pertanyaan anggota Komisi VII DPR Mulan Jameela saat rapat dengar pendapat (RDP) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/8).

Mulan sebelumnya menyinggung utang PLN dan kesanggupan menyediakan listrik nasional tanpa harus menaikkan tarif.

BACA JUGA: Mulan Jameela: Oh Kurang Keras, ya

"Mengenai utang kami, utang jangka panjang hampir Rp530 triliun, utang jangka pendek Rp150 triliun kami sangat paham mengenai itu," kata Zaini dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suprawoto itu.

Peraih gelar MBA dari Universitas Washington, itu mengatakan memang di situasi Covid-19 ini, komitmen PLN adalah menjaga agar sustainability keuangan terjaga dengan baik.

BACA JUGA: Mulan Jameela Cecar PLN soal Utang Ratusan Triliun

"Dan insyaallah, dengan bantuan bapak-bapak dan juga departemen keuangan (kementerian keuangan), maka paling tidak sampai akhir Desember ini sustainability dari keuangan PLN akan terjaga," kata dia.

Mantan Komisaris Independen BNI itu mengatakan dari Rp 45 triliun utang pemerintah kepada PLN, yang sudah dibayar Rp 7 triliun.

BACA JUGA: Mulai Kehidupan Baru, Jessica Iskandar Putuskan Pindah ke Bali

Dia mengaku sudah mendapatkan janji dari pemerintah bahwa sisa Rp 38 triliun mudah-mudahan di akhir Agustus atau awal September ini akan dibayar pemerintah.

"Kami sedang menunggu dengan berdebar-debar. Kami sudah dapat janji sebelum akhir Agustus ini dibayar. Mudah-mudahan demikian," tambahnya.

Nah, Zaini pun menjawab pertanyaan apakah dengan kondisi utang ini akan ada kenaikan tarif listrik.

Menurut Zaini, sejak 1 Januari 2017 tidak ada kenaikan tarif. Dengan demikian, dia memastikan, tidak akan ada kenaikan tarif listrik sampai saat ini.

Menurutnya, yang ada adalah kenaikan pemakaian listrik. Dia menjelaskan tagihan itu adalah tarif dikalikan pemakaian.

"Jadi, kalau ada yang tagihannya naik, itu kami yakinkan bahwa kenaikan pemakaian bukan kenaikan tarif. Jadi, itu respons kami," pungkas Zaini.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler