Jawaban Puan Maharani Saat Ditanya Boy William Soal Mikrofon yang Dimatikan, Sengaja?

Minggu, 15 November 2020 – 05:25 WIB
Boy William saat berbincang dengan Ketua DPR Puan Maharani. Foto tangkapan layar YouTube Boy William

jpnn.com, JAKARTA - Boy William mengajak Ketua DPR RI Puan Maharani collabs di channel YouTube miliknya. Mengenakan baju batik, Boy tampak akrab saat berbincang di ruangan yang kerap dijadikan rapat paripurna itu.

Dalam perbincangan itu, Boy juga bertanya kepada Puan tentang kasus mikrofon mati saat perwakilan dari Fraksi Partai Demokrat melontarkan pendapatnya ketika rapat paripurna pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja (RUU Ciptaker), pada 5 Oktober 2020 lalu.

BACA JUGA: Gisel Beberkan Perbedaan Wajah Dirinya dengan Wanita di Video Berdurasi 19 Detik

“Bu, Ketua DPR aku punya pertanyaan, itu kenapa kasus mik tiba-tiba bisa mati?,” tanya Boy.

Puan yang posisinya berdiri di depan Boy, langsung menatap ke arah tunangan Karen Vendela itu.

BACA JUGA: Sudah Bebas, Rey Utami Belum Bisa Diganggu, Begini Katanya

Anak Megawati Soekarno Putri itu mengatakan DPR sejatinya mempunyai aturan, tata tertib dan semua anggota DPR memang punya hak untuk bicara.

“Yang pimpin ada berlima, siapa yang akan memimpin kesepakatan dari hasil rapat pimpinan. Memang posisi duduknya kayak begini, ketua di tengah, wakil-wakil atau pimpinan yang lain di kiri. Nah untuk menjaga jalannya persidangan baik dan lancar, tentu saja yang memimpin rapat harus bisa mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar,” jelasnya.

BACA JUGA: Wanita di Video Begituan Mirip Gisel Diduga Sedang Mabuk

Puan mengatakan kalau satu orang diberi kesempatan bicara harusnya kemudian tidak mengulang lagi berbicara tapi memberikan kesempatan kepada yang lain untuk berbicara.

“Kalau di floor (anggota) lagi berbicara, di atas itu (pimpinan sidang) tidak bisa ngomong karena memang otomatis. Karena ngomong-ngmong terus, sebagai pimpinan sidang harus mengatur pembicara agar semua dapat waktu untuk berbicara. Nah, kebetulan teknisnya yang mengatur bisa berhenti atau tidaknya orang berbicara atau di-mute itu hanya yang ada di meja depan di tengah,” bebernya.

“Sementara waktu kejadian yang heboh itu loh, yang mimpin sebenarnya sebelah kanan saya (Azis Syamsuddin), tapi saat yang bersangkutan mau bicara enggak bisa bicara, karena floor pencet mic terus, jadi sana (mik pimpinan) mati. Kemudian pimpinan sidang meminta kepada saya untuk ngatur jalannya persidangan untuk dia bisa berbicara, bisa enggak dimatiin (mik)? Kemudiann saya mematikan mik tersebut,” ungkapnya.

Puan mengaku bukan sengaja mematikan mikrofon itu.

“Bukan sengaja tapi untuk menjaga jalannya persidangan dengan baik dan lancar. Karena waktu itu sebenarnya sudah diberikan kesempatan berbicara tapi ingin berbicara-berbicara lagi,” aku Puan.(chi/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler