jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan masih tingginya angka positif Covid-19 yang menjangkiti masyarakat hingga saat ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam proses menjalankan pembangunan ekonomi.
Meski demikian, pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mendorong pemerintah tetap optimistis. Menurutnya, Pemerintah mempunyai landasan melakukan program pembangunan dalam masa pandemi covid-19 dengan mengacu pada Perppu Covid-19.
BACA JUGA: Jazilul Fawaid: Gotong Royong Jadi Solusi Menghadapi Pandemi Covid-19
“Dengan perppu itu pemerintah bisa leluasa mengambil kebijakan apapun,” ujar Jazilul Fawaid, Jakarta, Senin (15/6/2020).
Dengan aturan hukum yang ada, politikus dari PKB itu mendesak agar pemerintah segera bergerak memulihkan perekonomi nasional.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid Minta Pemerintah Lindungi Data Pribadi
“Apalagi pemerintah telah menganggarkan sekitar Rp 492 triliun untuk mengembalikan kondisi ekonomi yang terdampak Covid-19,” ungkapnya.
Jazilul Fawaid mengingatkan agar pemerintah tidak perlu risau dengan masalah-masalah politik yang ada sebab menurut Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu pemerintah mempunyai modal besar berupa dukungan masyarakat.
BACA JUGA: MPR RI Minta Pemerintah Segera Pastikan Sistem Belajar Tahun Ajaran Baru
“Tingginya optimisme masyarakat menjadi modal pemerintah untuk berkerja lebih keras, cepat dan terencana dalam pemulihan ekonomi,” paparnya.
Tingginya dukungan masyarakat kepada pemerintah dalam proses pembangunan ekonomi diungkapkan oleh Jazilul Fawaid dengan mengacu pada hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Development Monitoring (IDM). Dari survei yang dilakukan, masyarakat sangat optimistis terhadap apa yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi dampak pandemik covid-19.
“Jawaban responden sebesar 94,9 persen masyarakat sangat optimistis,” ujarnya.
“Masyarakat memperkirakan perekonomian akan pulih pada enam bulan mendatang,” paparnya.
Survei IDM dan keyakinan masyarakat menurut Jazilul Fawaid menepis prediksi dari World Bank, IMF, serta lembaga Ekonomi yang menyatakan ekonomi Indonesia akan bertumbuh di 0 persen atau minus. “Prediksi seperti itu tidak akan terjadi,” paparnya.
Untuk itulah dirinya meminta agar Presiden Joko Widodo menghidupkan mesin-mesin ekonomi dengan membuka sektor-sektor usaha yang selama ini ditutup akibat kebijakan PSBB.
“Keberhasilannya tergantung ketepatan dan kecepatan action pemerintah di lapangan,” tuturnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi