Jazuli Juwaini Bicara Makna Kemerdekaan: Jembatan Emas Mewujudkan Indonesia Sejahtera

Rabu, 17 Agustus 2022 – 16:10 WIB
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini. Foto: Fraksi PKS DPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Jazuli Juwaini berbicara mengenai makna kemerdekaan di momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)  Ke-77 RI. 

Menurutnya, kemerdekaan harus dimaknai sebagai semangat persatuan dan kesatuan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, serta mewujudkan Indonesia yang merdeka bersatu, berdaulat, adil dan makmur sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945. 

BACA JUGA: Jazuli: PKS Terbuka bagi Seluruh Rakyat Papua

Anggota Komisi I DPR dari Dapil Banten itu menyatakan bahwa kemerdekaan harus menjadi jembatan emas mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. 

“Maknanya, rakyat Indonesia sejahtera ekonomi, politik, dan budaya. Konkretnya, lapangan kerja terbuka luas, UMKM tumbuh dan berdaya, demokrasi makin subtantif, dan nilai-nilai luhur bangsa makin kuat dipedomani sebagai karakter bangsa,” ungkap Jazuli Juwaini dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/8). 

BACA JUGA: Jazuli Juwaini: Legislator PKS Harus Menyatu dengan Rakyat

Dia mengatakan bahwa saat ini Indonesia menghadapi tantangan kebangsaan yang tidak mudah. Menurutnya, pandemi Covid-19 belum berakhir, sementara krisis global menghantui di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, energi, hingga lingkungan. 

Jazuli mengatakan kunci keberhasilan menghadapi tantangan tersebut adalah semangat gotong royong, kerja sama, dan kolaborasi. “Inilah jati diri bangsa Indonesia, yang selalu berusaha mencari titik temu lalu membangun kolaborasi kebangsaan untuk menghadapi semua peluang dan tantangan,” ungkapnya.

BACA JUGA: HUT ke-77 RI, Anies Bicara Keadilan dan Kesetaraan

Jazuli mengingatkan bahwa era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif. Dia mengatakan masyarakat harus mampu menguasai kemajuan teknologi informasi. “Pada saat yang sama, harus waspada infiltrasi ideologi atau paham dominan yang melunturkan karakter dan jati diri bangsa,” katanya. 

Jazuli mengatakan beberapa hal yang perlu diwaspadai, antara lain, pengaruh kuat paham atau ideologi liberalisme, kapitalisme, dan sekularisme. 

Kemudian, kata dia, paham terorisme dan separatisme yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa juga harus diwaspadai. 

Menurut Jazuli, paham dan ideologi tersebut bukan saja tidak sejalan, tetapi bertentangan dengan jati diri bangsa, yaitu Pancasila dan UUD 1945. 

“Waspada, jangan sampai kita terbawa arus ideologi dominan karena dampaknya sangat serius. Secara ideologi dan budaya kita menjadi lemah, politik kita tak jelas arah dan terbelah, sementara ekonomi tergadai arus liberalisasi yang jauh dari semangat ekonomi kerakyatan. Rakyat pun jauh dari asa untuk sejahtera, adil dan makmur,” ungkapnya. 

Jazuli mengajak seluruh komponen memperkuat jati diri budaya bangsa, yaitu dengan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dalam dimensi kebijakan dan perilaku hidup sehari-hari. 

"Itulah cara menjaga anugerah kemerdekaan agar negara dan bangsa Indonesia kuat dan berdaulat, rakyatnya sejahtera, adil dan makmur. Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77. Merdeka!" pungkas Jazuli Juwaini. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler