Jebakan Utang Berhasil, Kapal Riset China Bersandar di Pelabuhan Sri Lanka, Meresahkan!

Kamis, 18 Agustus 2022 – 20:02 WIB
Arsip - Warga Sri Lanka menyaksikan kapal pengeruk China bekerja di Hambantota, 240 km tenggara Kolombo, 24 Maret 2010. Foto: ANTARA/Reuters/Andrew Caballero-Reynolds/as

jpnn.com, KOLOMBO - Kapal riset China Yuanwang-5 berlabuh di Sri Lanka pada Selasa (16/8) siang waktu Beijing dan diperkirakan dapat memicu kekhawatiran dari pihak India.

India sebelumnya khawatir kapal riset China yang singgah di Sri Lanka itu akan melacak kemampuan daya jangkau rudal balistik India dan memfasilitasi kegiatan operasional kapal selam China.

BACA JUGA: Kota Wisata China Dilanda Banjir, Korban Tewas Berjatuhan

"Aktivitas penelitian Yuanwang-5 sudah sesuai dengan hukum internasional dan sudah kebiasaan umum sehingga tidak boleh diintervensi oleh pihak ketiga," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Selasa.

Seharusnya, kapal tersebut singgah di Pelabuhan Hambantota di wilayah timur Sri Lanka pada Kamis (11/8) pekan lalu namun baru terlaksana pada Selasa karena India terus menekan Sri Lanka agar menunda kedatangan kapal China atas alasan keamanan.

BACA JUGA: Pejabat AS Makin Berani Kunjungi Taiwan, China Bisa Apa?

"Sangat tidak patut bagi negara-negara tertentu menekan Sri Lanka dengan alasan masalah keamanan," kata Wang.

Duta Besar China untuk Sri Lanka Qi Zhenhong menggelar upacara penyambutan kedatangan kapal Yuanwang-5 di Pelabuhan Hambantota.

BACA JUGA: Tidak Ada Ampun! Eks Pentolan Partai Komunis China Dihukum Mati, Hartanya Dirampas

Upacara itu dihadiri oleh anggota parlemen Mahinda Wijasekera, selaku perwakilan Kepresidenan Sri Lanka, dan sepuluh ketua partai serta tokoh masyarakat setempat.

"Suasananya sangat hangat dan ramah saat lagu kebangsaan China dan Sri Lanka dilantunkan," kata Wang dalam konferensi pers rutin itu.

Kapal tersebut berlabuh dan melakukan pengisian logistik di Sri Lanka hingga Senin (22/8).

"Kapal tersebut tidak memengaruhi keamanan, dan kepentingan ekonomi negara mana pun dan tidak boleh diganggu oleh pihak ketiga mana pun. Kedua negara telah menjalin kerja sama di bidang penelitian ilmiah selama bertahun-tahun," ujarnya.

Saat ditanya apakah China akan memberikan bantuan lebih banyak kepada negara yang sedang dilanda kesulitan ekonomi tersebut, Wang menjawab bahwa China bisa merasakan kesulitan ekonomi dan sosial yang sedang dihadapi Sri Lanka.

"Kami telah memberikan dukungan dan bantuan kepada Sri Lanka pada masa-masa yang lalu untuk mengatasi kesulitan ekonomi sesuai kemampuan. Dan kami masih akan melakukannya pada masa-masa mendatang," katanya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler