Jejak Cinta, Kisah Perjuangan Penderita Kanker Serviks

Rabu, 29 Agustus 2018 – 15:15 WIB
Nobar film Jejak Cinta di Ciledug, Tangerang. Foto: Djainab Natalia Saroh/JPNN

jpnn.com, TANGERANG - Menjelang penayangan perdana pada 2 September 2018, film Jejak Cinta menggelar serangkaian nonton bareng (nobar) di sembilan kota. Salah satunya di kawasan Ciledug, Tangerang pada Senin (27/8) lalu.

“Setelah di Bandung, ini nobar yang keenam dari 15 titik di sembilan kota,” kata utradara film Jejak Cinta, Tarmidji Abka.

BACA JUGA: Pakai Adat Jawa, Baim Wong Pengin Prewedding Kedua di Jepang

Rencananya, kota-kota lain yang akan digelar masing-masing Jakarta, Cikarang, Cirebon, Bandung, Medan, Manado, Mataram, Singkawang dan Pontianak mulai 15 sampai 29 Agustus 2018.

Untuk nobar di Ciledug ini sedikit spesial dengan kedatangan anak-anak muda yang kini disebut sebagai kaum milenial. Sekitar 350 orang siswa/siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 19 dan 12 Jakarta Selatan (Jaksel) yang merupakan Alumni MKD Training se-Jaksel.

BACA JUGA: Sebelum Nikah, Baim Wong dan Paula Liburan dulu ke Jepang

Terkait cerita dalam film tersebut, Tarmizi mengatakan bahwa film ini bisa dijadikan media yang baik bagi segenap masyarakat Indonesia untuk melihat keberagaman dan persaudaraan yang terjalin di kota Singkawang, Kalimantan.

”Melalui film ini, kami ingin menyampaikan pesan kepada mereka keberadaan beragam budaya, suku, bangsa dan agama yang ada di Indonesia. Diharapkan bisa membuat mereka tidak mudah dipecah belah. Tentunya karena ini dalam bentuk film kita kemas dengan gaya film dengan ada gimick dan intrik yang terjadi di film tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Baim Wong Segera Nikah, Raffi Ahmad Siap Jadi MC

Senada dengan Tamizi, Jay Kresna yang merupakan salah satu pemain dalam film Jejak Cinta sekaligus owner MKD Training menyebut bahwa keberagaman yang ditonjolkan dalam film ini merupakan representasi kisah seorang anak Indonesia yang tinggal di daerah pedalaman yang kental dengan nilai persaudaraannya. Tokoh utama yang diperankan Prisia Nasution menderita sakit kanker serviks seperti yang dialami (almh) Julia Perez.

"Sebenarnya film ini berkisah tentang perjuangan seorang wanita yang terkena penyakit kanker serviks seperti yang dialami kawan kita almarhumah Julia Perez. Namun karena ini di daerah, maka nilai perjuangannya untuk bisa sembuh dan juga bagaimana Prissia sebagai pemeran utamanya menghadapi lingkungannya akan terasa kental tersaji. Tentunya, dari film ini, masyarakat juga akan melihat keindahan lokasi wisata yang ada di sana dan bagus untuk dijadikan lokasi wisata," tuturnya.

"Yang pasti film ini akan bisa memotivasi kita untuk bisa berjuang melawan penderitaan apapun selagi kita mau berjuang dan lingkungan juga mendukung Insya Allah akan sedikit meringankan pendertiaan mereka," sambung pria yang menjadi motivator itu.

Sementara itu, Associate Producer film Jejak Cinta", Dhoni Ramadhan mengatakan, nobar film ini juga bertujuan membangun imej dan perspektif yang positif.

"Film ini juga mengusung pesan kebangsaan sekaligus mengangkat budaya dan pariwisata, khususnya Singkawang yang merupakan perpaduan Tionghoa, Dayak dan Melayu (Tidayu),” tutur Dhoni Ramadhan, yang juga Direktur Utama Scene Film ini.

Mengambil setting lokasi di Singkawang, film ini dibintangi oleh Baim Wong, Prisia Nasution, Mathias Muchus, Della Perez dan Zora Vidayati.(mg7/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggal Nikah Baim Wong-Paula Verhoeven Bocor via Medsos


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler