Jejak Racun di Jasad Arafat Kian Kuat

Jumat, 08 November 2013 – 06:56 WIB

jpnn.com - RAMALLAH - Mantan Presiden Palestina Yasser Arafat meregang nyawa lantaran racun polonium-210. Kesimpulan itulah yang muncul dari para pakar Swiss setelah menemukan jejak polonium-210 pada jasad tokoh Palestine Liberation Organization (PLO) tersebut. Kemarin (7/11) ilmuwan Swiss membeberkan hasil temuan mereka itu dalam jumpa pers.

Patrice Mangin, pemimpin Lausanne University Centre of Legal Medicine (CURML), mengungkapkan fakta baru tersebut bersama Francois Bochud yang memimpin Institute for Radiation Physics (IRA). Pada pukul 13.45 waktu setempat kemarin, dua profesor itu memaparkan temuan terbaru timnya pada jasad Arafat. Dalam kesempatan tersebut mereka juga mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan.

BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Lapisan Es Tertua di Antartika

Rabu lalu (6/11) stasiun televisi Al-Jazeera melaporkan, tim ilmuwan Swiss berhasil menemukan jejak polonium-210 pada jasad Arafat. Tepatnya, pada tulang-belulangnya. Selain itu, mereka menemukan jejak racun mematikan tersebut di tanah makam Arafat.

"Temuan itu menjadi bukti yang menguatkan dugaan bahwa Arafat tewas karena racun polonium-210," terang media yang berbasis di Qatar tersebut. Bulan lalu temuan polonium-210 pada pakaian Arafat dirilis ke publik.

BACA JUGA: Australia Galang Kampanye Anti Rokok untuk Suku Aborigin

Meski sejak awal terlibat dalam pemeriksaan jasad Arafat, tim Swiss tidak pernah buka suara soal hasil temuan mereka. Tetapi, kali ini mereka bersedia mengungkap fakta menarik itu di hadapan media. Bahkan, mereka membuka kesempatan bagi media untuk mengajukan berbagai pertanyaan seputar temuan jejak polonium-210 pada jasad suami Suha tersebut.

"Hasil temuan membuktikan bahwa kematian (Arafat) disebabkan racun polonium-210," ungkap Mangin dalam laporannya. Secara detail, dia dan timnya menjelaskan penemuan racun yang juga merenggut nyawa Alexander Litvinenko itu dalam laporan setebal 108 halaman.

BACA JUGA: Mesin Pemintal Gandhi Laku Rp2 Miliar

Meski demikian, tim Swiss tidak bisa menyimpulkan adanya unsur kriminal di balik kematian Arafat. Sebab, bukti bahwa adanya kandungan polonium-210 pada tulang belulang dan tanah makam Arafat tidak serta-merta menjadi petunjuk bahwa tokoh moderat tersebut menjadi korban pembunuhan. Karena itu, PLO mendesak dilakukannya investigasi kriminal atas kasus tewasnya Arafat. Mereka yakin pria 75 tahun itu menemui ajal karena diracun Israel.

"Hasil tes membuktikan bahwa Arafat tewas karena racun polonium. Materi ini dimiliki negara, bukan individu. Karena itu, kejahatan terhadap Arafat juga pasti dilakukan negara," tegas Wasel Abu Yusef dari Komite Eksekutif PLO. Dia berharap masyarakat internasional mau membentuk komite investigasi seperti di Lebanon. Yakni, komisi internasional pembunuhan PM Rafiq Hariri. (AP/AFP/hep/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyadapan AS Bisa Dibawa ke Mahkamah Internasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler