Dengan konsolidasi ini, kata Marwan, PKB yakin kemenangan pemilu 2014 mendatang yang sudah di depan mata. "Konsolidasi antara PKB dan NU akan kita canangkan sebagai gerakan rutin yang harus dilaksanakan oleh semua stake holder PKB, baik pusat hingga daerah. Sehingga PKB bisa besar dan jaya kembali seperti Partai NU pada pemilu 1955 dan PKB pada pemilu 1999," kata Marwan, dalam keterangan persnya, Senin (30/7).
Dijelaskan Marwan, sejarah mencatat pada pemilu 1999 PKB memperoleh 13 juta suara (12 persen) dan menempati urutan ketiga. Pada pemilu 2004 PKB di peringkat tiga memeroleh 12 juta (11 persen) suara, kendati di pemilu 2009 akhirnya menurun jadi lima persen.
Namun, kata Marwan, PKB yang menginjak usia PKB ke-14 pada 23 Juli 2012 silam sangat yakin sudah mulai bangkit kembali untuk merebut dukungan yang dulu hilang.
Apalagi, tegasnya, saat ini hubungan NU dengan PKB seperti anak dan ibu kandung yang tak bisa terpisahkan. "Pada masa remaja ini, PKB tidak ragu lagi untuk mengembalikan kejayaannya dengan menjalin komunikasi dengan warga NU secara intensif. Sehingga terjalin hubungan yang saling melengkapi dan saling menyayangi bukan membenci apalagi ditinggal lari," kata Marwan.
Karenanya, Ketua Fraksi PKB di DPR itu mengajak semua kader partainya untuk belajar sejarah untuk menuju masa depan yang lebih baik demi kepentingan bangsa.
"Sesuai dengan motto PKB. "Dari Ulama untuk Bangsa", menunjukkan bahwa para ulama membentuk PKB tidak hanya untuk warga NU tapi untuk kemajuan bangsa Indonesia," kata Marwan.
Ketua DPC PKB Kabupaten Grobogan M.Nur Wibowo menyampaikan bahwa dalam kesempatan silaturrahim ini PKB ingin meminta nasihat dan bimbingan dari para sesepuh NU demi kemajuan PKB khusunya di Grobogan dalam pemilu di 2014 nanti.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta Malu Jika Program Pemberdayaan Tak Berjalan
Redaktur : Tim Redaksi