jpnn.com, PALEMBANG - Jelang perhelatan akbar Asian Games 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang dan BPOM Pusat Republik Indonesia melakukan penyuluhan keamanan pangan di berbagai lokasi kuliner Kota Palembang.
Penyuluhan keamanan pangan saat Asian Games ini dilakukan kepada 1.166 pelaku usaha seperti penjual pempek, jasa boga, restoran saji hingga pedagang kaki lima yang ada di Palembang.
BACA JUGA: 200 Ribu Personel Gabungan Siap Amankan Asian Games 2018
Pemeriksaan keamanan pangan terhadap produk yang dijual menggunakan alat test kit formalin, borax, rhodamin B dan methanil yellow.
Kepala BPOM RI Penny Kusumastuti Lukito mengatakan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 harus aman dan memiliki makanan yang berkualitas, seperti nutrisi makanan yang ada harus seimbang bukan hanya sekedar membuat.
BACA JUGA: Permintaan Jokowi Harus jadi Perhatian Serius Polri
"BPOM berkontribusi dalam Asian Games 2028, seperti melihat keamanan pangan yang di konsumsi di Palembang dan sekitarnya, pencegahan sudah kami lakukan berupa memberikan edukasi kepada para produsen pangan," tuturnya, Rabu (11/7).
Dia juga berharap, pelaku usaha di Palembang menyediakan kemasan yang menarik dan produk bermutu agar bisa diekspor ke seluruh penjuru dunia, dan bisa meningkatkan income ekonomi lokal dan ekonomi nasioal.
BACA JUGA: Perburuan Teroris Semakin Giat Jelang Asian Games 2018
"Kalau makanan di Palembang berkualitas bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BPOM membantu produk-produk Palembang bisa berdaya saing. Jika belum punya izin edar MD kami akan bantu untuk alur produksinya," ujarnya.
Untuk makanan di Palembang kata dia masih ada yang harus diwaspadai karena ada beberapa temuan produk makanan rumahan yang menggunakan formalin seperti tahu dan mie, untuk pempek tidak ada yang memakai formalin tetapi ada potensi.
"Kami akan mensosialisasikan alat pengganti formalin, penggantinya dengan teknologi pendinginan dan palata, tetapi untuk palata sedang proses izin badan pom untuk kelayakan," ungkapnya.
Saat ini pihaknya berupaya melakukan penegakan penataan pengelola formalin agar tidak masuk untuk makanan, karena formalin bukan untuk makanan.
"Apabila ada pihak yang tertangkap menggunakan formalin akan dipidana dua tahun dan denda Rp 4 milliar. Saat ini tempelan stiker pangan aman sudah berfungsi sebagaimana fungsinya, Terutama pada saat Asian Games nanti," tutupnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Hari Berada di Rusia, Via Vallen Habiskan Dana Miliaran?
Redaktur & Reporter : Yessy