Jelang Desember, Kepala BMKG Beri Peringatan untuk Pak Ganjar

Minggu, 24 Oktober 2021 – 11:20 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Jawa Tengah termasuk dalam wilayah di Indonesia yang terdampak fenomena La Nina. Setidaknya pada Desember, curah hujan di Jateng akan meningkat hingga 40 persen.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Jumat (22/10).

BACA JUGA: Anies Vs Ganjar

Dwikorita menjelaskan, curah hujan di Jateng akan terus meningkat hingga Desember.

"Karena ada la nina, potensi peningkatan curah hujan sampai lebih dari 40 persen di wilayah Jawa tengah. Mulai bukan Oktober ada di wilayah bagian selatan, Cilacap Banyumas dan sekitarnya," ucap Dwi ditemui usai bertemu Ganjar.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Seruput Kopi Rempah & Telusuri Jejak Bung Karno di Ternate

Kondisi tersebut, lanjut Dwikorita, akan terus meningkat dan puncaknya pada Desember.

"November semakin meningkat Desember, hampir merata di seluruh wilayah Jawa tengah peningkatannya curah hujan bulanan lebih dari 40 persen," katanya.

BACA JUGA: Ditegur DPP PDIP, Albertus Sumbogo Malah Menyiapkan Rencana Besar demi Ganjar

Dari pertemuannya dengan Ganjar, Dwikorita mengapresiasi langkah-langkah persiapan yang telah dirancang oleh Pemprov Jateng.

"Nah beliau sudah ada planning-planning tinggal aksinya saja, tapi yang penting peringatan dini ya terus kami sampaikan. Jadi kami setiap hari memberikan peringatan dini atau perkembangan cuaca, prakiraan cuaca," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG yang konsisten memberikan laporan terkait perkembangan dan perkiraan cuaca.

"Karena kemarin Banjarnegara (dan) Purbalingga sudah terjadi longsor dan ini akan makin banyak, makin lebar, makin meng-cover seluruh jawa tengah maka semua mesti hati-hati sampai pada puncak di Desember," tegasnya.

Ganjar mengatakan informasi-informasi dari BMKG itu juga mesti disampaikan hingga tingkat desa. Sehingga masyarakat benar-benar siaga dan waspada.

"Maka tugas pertama adalah ayo baca info BMKG, setiap hari. Sebarkan, setelah itu latihan sehingga kalau kita bisa tahu informasi dengan data sainsnya BMKG harapannya kita bisa menggunakan hal-hal yang sifatnya tradisional," ujarnya.

Hal-hal tradisional antara lain ilmu titen atau peka terhadap tanda alam. Misalnya, jika hujan deras dan durasinya lama maka harus segera bergerak untuk mengungsi.

"Satu ilmu titen, niteni kalau sudah deres segera pergi. Ini punya potensi longsor minggir atau kalau sudah terjadi, titir atau kentongan, dan sebagainya," kata Ganjar.

Cara-cara itu, menurut Ganjar, penting dilakukan sehingga kondisinya akan aman dan tidak sampai timbul korban jiwa. Ganjar mengimbau agar seluruh masyarakat Jawa Tengah siaga.

"Itu cara yang menurut saya penting dan terimakasih dari bmkg hadir memberikan informasi kepada jawa tengah dan sekaligus ini peringatan untuk seluruh jawa tengah. Hati-hati, ini sudah oktober, novermber puncaknya desember dan kita semua mesti siap," tegasnya. (flo/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler