Jelang Hadapi Persib, PBFC: Nama Besar Bukan Segalanya

Senin, 27 Februari 2017 – 13:16 WIB
Pelatih Pusamania Borneo FC Ricky Nelson saat memberi arahan kepada timnya. Foto: Kaltimpost/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Pusamania Borneo FC (PBFC) II menurunkan materi pemain lapis dan didominasi pemain muda bisa melangkah ke babak semifinal Piala Presiden 2017.

Hal ini membuktikan bahwa nama besar bukanlah segalanya bagi PBFC. Tim beralias Pesut Etam mampu melangkah ke babak semifinal usai menumbangkan Madura United lewat adu penalti dengan skor 5-4.

BACA JUGA: Pusamania: Laga Semifinal Penghilang Dahaga Segiri

Pelatih Madura United, Gomes de Oliviera, setelah pertandingan kontra PBFC II tidak lantas kecewa dengan kekalahan yang diderita timnya. Ditumbangkan lewat adu penalti, Laskar Sape Kerap hanya dianggap kurang beruntung mengeksekusi sepakan 12 pas.

"Selamat untuk Borneo (PBFC) berhasil menang. Saya harus akui lini pertahanan lawan begitu rapi sehingga sulit ditembus," ujar Gomes.

BACA JUGA: Tundukkan Mitra Kukar, Persib Lolos ke Semi Final

Harus tersingkir di Piala Presiden 2017, Madura United mengalihkan fokus ke Piala Jenderal Sudirman 2017 yang rencananya digeber sebelum liga. Gomes menargetkan timnya bisa lebih baik di turnamen berikutnya. Bahkan, berjuang ekstra keras bersaing di papan atas kompetisi Liga 1 Indonesia 2017.

"Gaya permainan kami sudah bagus. Hanya kekompakan pemain yang masih kurang," ucap Gomes seperti diberitakan Kaltim Post (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Cedera Hamstring Striker Asing PBFC Absen Kontra MU

Sementara bagi PBFC II, mengalahkan Madura United merupakan capaian besar. Pasalnya, Pesut Etam berstatus non-unggulan dan Laskar Sape Kerap punya materi pemain lebih baik. Bahkan, banyak pihak yang memprediksi Greg Nwokolo dkk bisa memenangkan pertandingan dengan mudah. Takdir berpihak lain.

Sementara juru taktik PBFC II, Ricky Nelson, menegaskan bahwa kemenangan Pesut Etam merupakan hasil kerja keras tim. Bukan mengandalkan satu atau dua pemain dalam satu pertandingan.

"Meski hanya menang lewat adu penalti, saya sangat berterima kasih dengan kerja keras anak-anak di lapangan. Harus kami akui materi lawan lebih baik. Tapi kalau cara permainan berimbang saja," sebut Ricky.

Dari pertandingan kontra Madura United, Ricky melihat progres timnya berkembang pesat. Kepercayaan diri anak asuhnya menatap laga semifinal semakin menjadi. PBFC II berambisi mematahkan asa Persib Bandung yang menjadi lawan berikutnya di semifinal.

Adapun jalannya pertandingan melawan Madura United dinilai Ricky berlangsung keras. Kedua tim sama-sama ngotot terhindar dari kekalahan. Walhasil, laga dibanjiri kartu kuning.

"Beruntung tidak ada yang sampai kartu merah. Kami dapat lima kartu kuning dan saya rasa itu sepadan dengan lolosnya tim ke babak berikutnya," ucap Ricky.

Memastikan satu tiket di babak semifinal, Ricky memastikan banyak evaluasi terkait kinerja tim. Dari beberapa peluang Madura United, lini pertahanan kerap bolong. Pelatih 37 tahun itu tak ingin kejadian serupa terulang kontra Persib.

Untungnya, lini depan Persib Bandung terancam tidak lengkap di leg pertama. Sergio Van Dijk harus beristirahat lama akibat cedera lutut kiri yang dia alami saat melawan Mitra Kukar dalam pertandingan babak delapan besar di Stadion Manahan, Solo, dua hari lalu.

Dokter Persib, Rafi Ghani, memastikan tidak ada cedera serius di kaki pemain naturalisasi asal Belanda tersebut. Hanya saja, dia memilih tidak merekomendasikan Sergio berlaga di leg pertama.

"Demi masa depan karier sepak bolanya, dia sebaiknya istirahat total dulu dalam beberapa waktu," kata Rafi. (ben)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Tak Akan Biarkan Zulham Berpesta di Manahan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler