Jelang Iduladha, Kementan Pastikan Produksi Sayuran Asal Kabupaten Solok Aman

Rabu, 14 Juni 2023 – 16:54 WIB
Tim dari Kementerian Pertanian dipimpin langsung Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengecek ketersediaan produksi sayuran, utamanya kentang, bawang dan cabai di Kabupaten Solok, Minggu (11/6). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, SOLOK - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan produksi sayuran asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat, aman untuk memenuhi kebutuhan Iduladha.

Kepastian ini disampaikan setelah tim Kementan dipimpin langsung Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengecek ketersediaan produksi sayuran, utamanya kentang, bawang dan cabai di Kabupaten Solok, Minggu (11/6).

BACA JUGA: Upaya Kementan Mengantisipasi Perubahan Iklim dengan Menerapkan Smart Farming

Langkah tersebut menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang memerintahkan jajarannya turun ke lapangan langsung mengawal ketersedian komoditas pangan serta mengantisipasi peluang lonjakan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Kita telah berhasil menjaga produksi pada bulan puasa hingga Lebaran Idulfitri lalu. Khususnya cabai bawang dan sayuran lainnya saya pantau stabil, tidak ada lonjakan yang signifikan. Ini prestasi yang menggembirakan. Saya ingin momentum Iduladha nanti tetap terkendali, dijaga dari hulu hingga hilirnya, agar produksi tidak ada yang bersoal," pesan Mentan SYL.

BACA JUGA: Kementan Berkomitmen Jaga Pasokan Hortikultura untuk Hadapi El-Nino

Seusai mengikuti rangkaian kegiatan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI di Padang, Dirjen Hortikultura langsung bergerak menuju Solok.

Tujuannya memastikan ketersediaan produksi hortikultura terutama cabai, bawang merah dan kentang aman.

BACA JUGA: Kementan Pamer Produk Hortikultura Kualitas Ekspor dan Buah Tropis di PENAS XVI 2023

"Iya betul, Pak Menteri sudah instruksi ke kami. Jadi waktu singkat di Padang ini, kami manfaatkan betul untuk mengecek semua ketersediaan komoditas hortikultura di Sumbar," kata Dirjen Prihasto Setyanto.

Pemantauan langsung di lokasi, produktivitas panen kentang Solok mencapai 17 ton per hektare dengan harga Rp 8 ribu di tingkat petani.

Produktivitas cabai 12 ton/ha dengan harga Rp 20 ribu/kg, dan bawang merah mencapai 12 ton per hektare untuk kering askip.

Di lokasi yang sama, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Andi M Idil Fitri menyebut penghasilan petani sayuran Kabupaten Solok saat ini lumayan baik.

"Sekali panen, petani kentang bisa menghasilkan Rp 136 juta per hektare, dengan biaya produksi sekitar Rp 80 juta, sehingga keuntungan bersih mencapai Rp 56 juta per hektare," beber Idil Fitri.

Sementara itu, petani cabai sekali panen Rp 240 juta, dengan biaya produksinya Rp 125 juta, sehingga untungnya bisa mencapai Rp 115 juta per hektare.
"Demikian untuk bawang merah, hasilnya cukup baik", terang Idil Fitri.

Lebih lanjut Idil menyampaikan bahwa Solok menjadi penyangga utama produksi komoditas hortikultura di Sumbar, khususnya cabai dan bawang merah. .

Menyikapi keluhan petani terkait serangan hama dan organisme pengganggu tanaman (OPT), seperti busuk umbi (Phytoptora infestans) pada kentang serta busuk buah dan daun pada cabe, Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra menegaskan pentingnya upaya preventif dalam menanganinya.

"Di Solok ini bagusnya untuk benih kentang dibiarkan dalam tanah untuk mendapatkan benih kentang yang bermutu, terutama untuk mengamankan dari penyakit busuk umbi, dan untuk cabai dilakukan pengendalian OPT menggunakan pestisida nabati yang ramah lingkungan," tutur Jekvy.

Langkah sigap Tim Kementan tersebut sangat diapresiasi oleh petani.

Suhendri, anggota kelompok tani Kembang Markisa mengaku senang dengan kedatangan tim Dirjen Hortikultura karena bisa memberikan alternatif solusi dari banyaknya keluh kesah petani.

"Alhamdulilah, tadi banyak sekali yang saya curhatkan ke Pak Dirjen, semua dijawab dan dikasi solusi. Terim akasih pada Kementerian Pertanian yang mau dan selalu hadir saat kami menghadapi permasalahan," ucap Suhendri. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler