jpnn.com - MEDAN - Suasana di Jalan Cemara, Gg Kuini, Pulau Brayan Darat II, Medan Timur mendadak heboh, Selasa (4/1) pagi. Taufik Hidayat (38), seorang pegawai honor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, ditemukan tewas telungkup di dalam kamarnya di lantai tiga.
Kehebohan itu bermula ketika Bima (25), keponakan pemilik rumah yang ditinggali korban, mencium bau busuk. Dengan rasa penasaran, Bima lantas mencari aroma busuk tersebut.
BACA JUGA: Asyik Makan Diseruduk Truk, Empat Tewas
"Kukira pertama bangkai tikus, ku cari-cari rupanya mayat Taufik yang sudah dikerumuni belatung. Barulah, aku memanggil keluarga," ucap Bima yang ditemui di depan rumahnya.
Bima sempat mengaku terkejut, namun ia sendiri mengaku sudah tak melihat korban 4 hari belakangan. Padahal, biasanya Bima mengaku kerap melihat anak angkat pamannya itu.
BACA JUGA: 23 Gunung Berpotensi Bahaya
"Sebelum tewas, aku sempat melihat Taufik, kalau tidak salah sekitar empat hari lalu. Dia orangnya, kadang datang, kadang pergi. Tidak tentu keberadaanya di rumah," ujar Bima diamini kerabat lainnya.
Sementara menurut paman korban, Faisal (42) membenarkan bahwa jasad korban pertama kali ditemukan keponakannya Bima yang heran dalam beberapa hari terakhir tidak melihat korban. Merasa penasaran, Bima pun mendatangi kamar korban yang berada di lantai 3 tersebut.
"Bima bilang dia (korban) sudah 5 hari ini tidak melihat Taufik makanya dia datang dan dilihatnya Taufik sudah tidak bernyawa lagi di kamarnya," kata paman korban kepada kru Posmetro Medan (Grup JPNN) saat berada di ruang tunggu Instalasi forensik RSUD dr Pirngadi Medan.
Dan saat ditanya apakah ada pihak keluarga dekat korban yang datang. Faisal mengatakan bahwa korban tidak memiliki keluarga dan korban sudah lama tinggal di rumahnya dan dia sudah menganggap korban adalah keluarganya. "Sudah kuanggap keluarga," ujarnya.
BACA JUGA: TNI Ikut Razia Puluhan Orang Gila
Sedangkan Bayu (52) pemilik rumah mengatakan bahwa ketika Bima naik, bau busuk sudah tercium tapi masih kepikiran bau bangkai binatang. “Setelah dibuka, barulah kami tahu, Taufik sudah jadi mayat," ucapnya.
Dugaan Bayu, anak angkatnya itu meninggal dunia karena sakit jantung. Sebab sebelumnya, korban kerap mengeluh nyeri di bagian dada. “Kemungkinan dia sakit jantung lalu meninggal. Dia orangnya baik dan rajin, memang dia masih honorer di Dishub Medan," terangnya.
Sementara itu, rekan kerja korban, Indrini menyebut hal sama terkait penyebab tewasnya korban. "Dia sering menyiapkan bahan-bahan untuk rapat dan bersih-bersih di kantor kami (Dishub). Dia orangnya baik dan bergaul. Makanya, setelah kami dengar Taufik yang tewas, kami pastikan kemari dan benar," ujar wanita berpakaian seragam Dishub itu.
Hal senada dikatakan Wulan, pacar korban. “Memang setiap habis makan dia terlihat menarik nafas dalam-dalam dan mengeluh sakit di dada. Kemarin juga habis kami makan, dia mengeluh sakit di dada. Tidak ada dia berpesan apa-apa samaku. Pantasan asal aku hubungi, hapenya tidak aktif," tandas wanita berjilbab biru itu di teras rumah.
Wulan menambahkan bahwa minggu depan dia dan Taufik akan membicarakan pernikahan mereka.
"Padahal minggu depan, Bang Taufik mau jumpa keluarga untuk melanjutkan hubungan kami, tapi mau bilang apalagi, dia sudah pergi. Aku sekitar tiga bulanan pacaran dengan Taufik dan selama ini hubungan kami baik dan akan berujung ke pernikahan. Tapi, semua hanya tinggal janji," pungkasnya sembari memeluk teman wanitanya. (gib/tun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Jajal Mobil Seharga Rp 2,1 M
Redaktur : Tim Redaksi