Jelang Lebaran, Harga Cabai Merah di Medan tak Pedas Lagi

Kamis, 08 Juni 2017 – 03:15 WIB
Pedagang di pasar tradisional. Harga cabai mulai turun. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Harga cabai merah di Kota Medan, Sumatera Utara, mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Harga komoditas penyumbang inflasi terbesar di Medan ini sempat menyentuh Rp8.000 hingga Rp10.000 perkilogram, sebelum naik menjadi Rp12.000 perkilogram.

BACA JUGA: Kapolsek: Pria yang Bobol Keamanan Bandara Itu Ternyata...

“Memang sudah mulai mengalami kenaikan dibandingkan harga pekan lalu. Naiknya sedikit saja, paling-paling Rp2.000 hingga Rp3.000 per kg,” ujar seorang pedagang sayuran di Pasar Kwala Bekala Kec Medan Johor, A Sinuhaji seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Diakui dia, pada saat harga cabai merah anjlok banyak konsumen yang membelinya dalam jumlah banyak. Lantaran, dikhawatirkan harganya akan melambung.

BACA JUGA: Pengakuan Pelaku yang Bobol Keamanan Bandara Itu Bikin Geleng Kepala

“Banyak yang borong, sekilo dua kilo. Karena biasanya kalau sudah dekat-dekat lebaran harganya akan naik. Jadi sekarang banyak orang yang beli, untuk persiapan lebaran,” sebutnya.

Hal senada diutarakan Tami, pedagang Pusat Pasar Tradisional Medan. Kata dia, harga cabai merah kembali mengalami kenaikan setelah bertahan di harga murah Rp8.000 hingga Rp10.000 per kg.

BACA JUGA: Keamanan Bandara Kualanamu Bobol, Pelaku: Ini Pesawat yang Mau Bunuh Diri kan?

“Kalau sekarang ini mulai naik, tapi kalau minggu lalu murah kali. Namun, harganya masih terbilang sangat murah. Kemungkinan karena stoknya melimpah,” ujarnya.

Tak jauh beda dikatakan Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin. Disebutkan dia, harga cabai merah diperdagangkan di harga 12.000 per kg. Namun, sebelumnya sempat anjlok hingga Rp8.000 per kg dan itupun tergantung kualitasnya.

“Penurunan harga cabai merah itu saat ini sangat mengkhawatirkan. Saat ini jumlah persediaan terus melambung. Dengan penurunan harga cabai saat ini, konsumen sudah pasti akan sangat diuntungkan,” tuturnya.

Meski demikian, di sisi lain inflasi juga akan lebih mudah untuk dikendalikan. Hanya saja yang menjadi persoalan adalah bagaimana nasib petani cabai dengan harga segitu.

Jika harga cabai dijual di harga Rp12.000 saja per kg. Maka, sudah bisa dipastikan harga cabai di tingkat petani itu berada di bawah Rp8.000 per kg.

“Bisa dipastikan petani mengalami kerugian dengan harga segitu. Penurunan harga cabai ini tentunya akan membuat laju tekanan inflasi selama ramadan relatif menjadi lebih kecil.”

“Namun, pemerintah sebaiknya mengambil tindakan agar petani tidak mengalami kerugian yang besar akibat terpuruknya harga cabai saat ini,” paparnya.

Gunawan menilai, dengan kondisi harga cabai sekarang ini daya beli petani cabai sudah bisa dipastikan terpuruk.

Dalam jangka panjang petani sebaiknya dididik agar tidak panik dan cenderung spekulatif saat menanam cabai. Jangan sampai menanam cabai beramai-ramai disaat harga mahal, karena cangat potensial membuat harga terpuruk nantinya.

“Kita perlu mengorganisasi serta mengedukasi petani agar tidak latah saat bercocok tanam. Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan pola tanam yang bergantian dalam kondisi atau cuaca tertentu.”

“Koordinasi antar petani serta pemerintah perlu ditingkatkan. Sejak dini sebaiknya kita sudah memilki data yang akurat mengenai luas areal tanaman untuk setiap jenis tanaman pangan,” pungkasnya. (fir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Rica Nona Turun, Tomat Malah Naik


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler