Jelang Libur Iduladha, Pak Ganjar Minta Kades Mengawasi Para Pemudik

Senin, 27 Juli 2020 – 16:59 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin Rapat Penanganan COVID-19 di Jawa Tengah. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh kepala desa di Jateng untuk mengantisipasi adanya pemudik saat libur Iduladha.

Kades diminta mencatat setiap pendatang yang masuk dan memastikan mereka menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies, Gerindra: Menhan Fokus Kerja untuk Rakyat

Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat percepatan penanganan covid-19 di Gedung A 2 kantor Pemprov Jateng, Senin (27/7).

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada pemudik yang pulang kampung saat perayaan besar agama Islam itu.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Korban Penyekapan Minta Perlindungan Jokowi, Bu Risma Turun Tangan, PNS Dipecat

"Iya tadi diingatkan soal antisipasi pemudik pada long weekend besok. Karena juga bertepatan dengan Iduladha. Maka saya minta seluruh kades mengoptimalkan fungsi Jogo Tonggonya dengan mencatat semua yang datang agar mereka menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Kalau tidak, bisa bahaya," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan akan menggelar rapat khusus terkait hal ini pada besok, Selasa (28/7).

BACA JUGA: Wuih! Lihat Nih Kemewahan Mobil Agus Yudhoyono Saat Sambangi PKS

Rapat akan khusus membahas hal itu dan langkah apa yang akan dilakukan untuk mengontrol.

"Kalau karantina kayaknya nggak mungkin, karena itu 14 hari. Saya meminta semua menjaga diri saja dengan protokol kesehatan yang ketat. Dan sebaiknya, kalau tidak penting tidak usah mudik," imbaunya.

Ganjar juga menghimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan salat Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban. Semua daerah harus menaati protokol kesehatan apabila hendak melaksanakan ibadah itu.

"Termasuk nanti bagaimana cara solat Iduladha, pemotongan hewan kurban untuk menghindari kerumunan-kerumunan. Harapan saya, tolong semua dikelola dengan baik, dibatasi jumlahnya, jaraknya dijaga dan disiapkan tempat cuci tangan. Semua wajib pakai masker," tegasnya.

Ganjar juga mengusulkan agar pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Hal itu penting untuk menghindari kerumunan di masjid-masjid atau tempat pemotongan lainnya.

"Kalau dari RPH kan lebih baik, keluar sudah dibeseki begitu, dan bisa langsung didistribusikan. Itu jauh lebih baik, mengurangi terjadinya kerumunan," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler