jpnn.com, JAKARTA - Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Joni Sasrawan menyebut hingga Sabtu (24/10) belum ada lonjakan penumpang di terminal, meski telah mendekati libur panjang cuti bersama dan perayaan Maulid Nabi yang jatuh pada 28-30 Oktober pekan depan.
Lebih lanjut, pihaknya menyiapkan sejumlah antisipasi protokol kesehatan saat situasi pandemi Covid-19 yang masih merebak di Indonesia armada.
"Protokol kesehatan, kami siapkan untuk mengantisipasi lonjakan kami sudah berkoordinasi dengan operator bus-bus terkait penambahan armada, kami siapkan," ungkap Made Joni saat dihubungi jpnn.com, Sabtu (24/20).
Di sisi lain, kata dia pihaknya belum bisa memastikan lonjakan penumpang di terminal Kampung Rambutan. Sebab, saat masa pandemi rata-rata armada hanya 150-an.
Namun, untuk armada yang disiapkan saat liburan tiba, pihaknya menyiapkan 250-an armada.
"Belum kami bisa pastikan, jadi total sekarang karena lagi pandemi, rata-rata itu 150 an. Berarti liburan ini kami siapkan 250an," katanya.
Made menyebut saat masa PSBB jumlah armada dalam sehari hanya 120 sampai 130 di terminal Kampung Rambutan.
Sedangkan, total per hari jumlah penumpang 500 orang. Namun, disaat masa transisi sekarang total 700 sampai 800 penumpang per-hari.
Dia memprediksi jumlah penumpang akan mengalami pelonjakan saat libur tiba tetapi tidak terlalu signifikan.
Sebab, saat liburan Idul Adha kali lalu memang mengalami kenaikan tetapi tidak mengalami kelonjakan jika dibandingkan dengan hari-hari sebelum Covid-19.
"Kalau prediksi lonjakan ia. Mungkin ada cuman nggak signifikan kemarin waktu Idul Adha pun memang penumpang naik tapi nggak melonjak karena dibandingkan hari sebelum Covid-19 masih di bawahnya," katanya.
Lebih jauh, Made mengaku pihaknya melakukan upaya antisipasi di terminal Kampung Rambutan dengan mengikuti arahan Menteri Kesehatan dengan menyiapkan hand sanitizer di tempat cuci tangan, dan cek suhu tubuh.
"Kalau diteriminal mengikuti arahan dari Pak Menteri. Kalau di terminal itu wajib menyiapkan hand sanitizer tapi diutamakan di tempat cuci tangan yang dapat mudah terjangkau oleh penularan, cek suhu tubuhnya," ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya membatasi jumlah penumpang dengan maksimal 70 persen. Sebab itu aturan dari Dirjen Darat.
Dia mengaku sejauh ini belum ada bus yang melanggar aturan terkait kapasitas jumlah penumpang.
"Kalau sejauh ini penumpang mengalami penurunan 20 persen. Dari kampung rambutan ya karena bus mengangkut cuma 20 persen tidak mencapai 50 persen. Jadi untuk sementara tidak ada yang melanggar kapsitas penumpang. Memang penumpangnya masih sedikit banget, belum normal seperti sebelum Covid-19," pungkasnya. (mcr3/jpnn)
BACA JUGA: Libur Panjang, Kemenhub Batasi Angkutan Barang di Jalan Tol
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama