BANDA ACEH - Menjelang meugang puasa Ramadhan yang telah membudaya di Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Provinsi Aceh Murthadha mengatakan pasokan mencukupi bahkan berlebih. Dimana sesuai kebutuhan masyarakat daerah ini, yang mengkonsumsi daging sapi Aceh, hingga 8 sampai 9 ribu ekor sapi per bulannya, maka stock mencapai angka 16.000 ekor.
Sedangkan kebutuhan masyaraka akan kerbau sebanyak 2.000 ekor dan stocknya juga melebihi yaitu sampai 5.000 ekor lebih. Dikatakannya lagi kepada koran ini, Kamis (12/07) melalui telephone selulernya, melihat jumlah itu, artinya pasokan daging sapi dan kerbau, masih berlebih untuk meugang puasa dan meugang lebaran nantinya.
“Soal harga per kilogram dading sapi, sama seperti tahun kemarin dan tidak ada penurunan maupun kenaikan yang berarti. Begitu juga terhadap daging kerbau di beberapa daerah di Aceh, seperti Takengon, Bener Meriah, dan gayo Lues, juga masih harga kayak tahun lalu,” tukasnya.
Kisaran harganya antara Rp90.000 – Rp170.000/Kg dan itu pun tidak sama di beberapa tempat jualnya, dan daging di paha atau lidah atau ekor sapi, agak mahal ditebus pembeli dari pedagang. Diakuinya meskipun tinggi harganya, namun permintaan tetap banyak terhadap sapi Aceh.
Pihaknya beberapa tahun lalu, pernah mendatangkan daging dari luar Aceh dengan harga jual Rp70.000/Kg. Maksudnya, ucapnya, agar masyarakat yang perekonomiannya menengah ke bawah mampu membeli daging yang sama seperti warga lainnya dapat merasakan meugang juga. Sayangnya tidak ada juga yang beli dan dua tahun berturut-turut, hal yang sama terulang. Alhasil pihaknya tidak mendatangkan lagi, daging dari luar.
Kosumen daging sapi Aceh tetap tinggi, sehingga tidak perduli harga melangit, tetapi diburu. Ia menyebutkan hal ini sepertinya sudah menjadi budaya rakyat Aceh, kalau meugang tetap memasak daging sapi atau kerbau.
Sementara itu, ratusan masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya memadati pasar murah sembako Ramadhan yang dilaksanakan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Aceh, di depan Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Sejak dibuka pada pukul 08.00 Wib, antrian masyarakat yang ingin mendapatkan sembako murah mulai panjang." Harga yang dijual disini lebih murah Rp1500 dari harga pasar. Maksimal masyarakat boleh membeli enam kilogram," kata Kabid UKM pada Disperindagkop Kota Banda Aceh, Effendi saat ditemui di lokasi pelaksanaan pasar murah.
Dia menyebutkan, untuk Kota Banda Aceh, pihaknya sudah melaksanakan pasar murah ramadhan di tiga titik seperti Ulee Kareng, Baiturrahman dan Banda Raya. Pasar murah yang dilaksanakan di depan Masjid Raya dilaksanakan oleh Disperindagkop Aceh, sementara pihaknya hanya bertindak sebagai pengelola lapangan.
Stok yang disediakan dalam pasar murah yang dilaksanakan selama tiga hari mendatang tersebut, kata dia, gula pasir sebanyak 15 ton, minyak goreng 15 ton dan tepung terigu 6,8 ton sementara telur ayam 40 ribu butir. " Harga telur kita subsidi Rp150 per butir, sedangkan lainnya Rp 1500 per kg,"imbuhnya.
Sementara itu salah seorang ibu rumah tangga, Hani, ketika ditemui usai berbelanja sembako di pasar murah mengatakan sangat terbantu, apalagi harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti minyak dan gula sudah melonjak cukup tajam," Gula satu kilo diluar sampai Rp13 ribu. Tepung juga naik jadi Rp8 ribu,"ujarnya.
Dirinya pun berharap, agar pasar murah juga dapat dilaksanakan menjelang hari Raya Idul Fitri mendatang, karena sangat membantu masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. (ian/mag-38)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulkan Tokoh Kalbar Dijadikan Pahlawan Nasional
Redaktur : Tim Redaksi