jpnn.com, JAKARTA - Menjelang hari raya Natal dan tahun baru 2019, Kementerian Pertanian memastikan bahwa ketersediaan konsumnsi pangan dan komoditas hortikultura mencukupi di pasaran.
Jenis pangan dan hortikultiura yang dijamin aman tersebut antara lainnya, daging ayam, daging sapi, telur, cabai keriting dan rawit maupun beras.
BACA JUGA: Nataru, Pengelola Bandara Diminta Perpanjang Jam Operasional
Bukan hanya itu cukupnya ketersediaan komoditas tersebut, Kementerian Pertanian juga menjamin jika harga tidak akan bergejolak sehingga tetap terjangkau oleh daya beli masyarakat.
“Ketersediaan daging sapi dan kerbau menghadapi Natal dan tahun baru 2019 mencukupi. Berdasarkan perhitungan ketersediaan dan kebutuhan terdapat surplus sebanyak 11.219 ton," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemeterian Pertanian I Ketut Diarmita, Sabtu (15/12/2018).
BACA JUGA: Stabilkan Harga Pasar, Kementan Gelar Telur Murah
Ketut mengungkapkan produksi day old chicken (DOC) atau ayam umur sehari di tingkat akhir pedagang ayam sebanyak 3.281.345.300.
Begitu juga dengan stabilitas pasokan pangan serta harga, Ketut menuturkan, pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga tetap terkendali dengan melakukan sinergi bersama kepolisian di setiap daerah guna memantau di pasaran.
BACA JUGA: Jelang Nataru, Ramp Check Pesawat Dilakukan di 36 Bandara
Sedangkan Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi menyebutkan, kondisi saat ini produksi berbagai jenis cabai di tingkat petani amat melimpah.
"Pasokan cabai ke pasar Jabodetabek lancar dan mencapai 290 ton per harinya atau 8.700 ton per bulan," ucap Suwandi.
Suwandi mengungkapkan, sejak November 2018 hingga Januari 2019, ketersediaan berbagai jenis cabai aman di wilayah Jabodetabek. Untuk November 2018, ketersediaan cabai 26.214 ton, lalu Desember 2018 sebesar 19.348 ton serta Januari 2019 sebanyak 18.744 ton.
"Aman ketersediannya. Tidak perlu khawatir dengan komoditas cabai," kata Suwandi.
Sementara itu, untuk beras, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, instansinya kini memiliki stok di gudang mencapai 2,4 juta ton.
Tri Wahyudi juga menjelaskan, Bulog dan PT Food Station telah menggelar operasi pasar beras medium dengan harga Rp 8.500 per kapita. Upaya tersebut, ucap Tri Wahyudi, untuk menekan melonjaknya harga beras premium.
"Stok yang cukup diharapkan menjaga stabilitas harga beras. Stabilisasi harga juga sudah terlaksana di seluruh Indonesia," ujar Tri Wahyudi.
Tri Wahyudi memastikan, Bulog telah menyiapkan pasokan beras premium ke pasar induk Cipinang.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Nataru, Kemenhub Lakukan Ramp Check kepada Maskapai
Redaktur : Tim Redaksi