jpnn.com, LUMAJANG - Ketenangan umat Hindu suku Tengger di Lumajang, Jatim terusik jelang perayaan Nyepi. Terjadi perusakan terhadap tiga simbol agama berupa patmasari atau ornamen yang berada di tepi jalan. Kini, polisi masih melakaukan penyelidikan terhadap kasus ini.
BACA JUGA : Warga Lagi Nyepi, Tiga Waitress Tepergok Mandi Bareng Cowok
BACA JUGA: Nyepi, Tak ada Aktivitas Penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai
Garis polisi sudah terpasang di lokasi perusakan simbol agama Hindu di Desa Argosari, Kecamatan Senduro tersebut. Tiga buah ornamen yang biasa dijadikan tempat pengingat YME yang terpasang di setiap tikungan jalan desa, dirusak orang tak dikenal.
BACA JUGA : Dua Bule Keluyuran di Bali saat Nyepi, Beginilah Akibatnya
BACA JUGA: Jokowi Jamu Pemuka Agama Hindu di Istana
Ismail, Kepala Desa Argosari, menjelaskan, belum diketahui kapan ornamen tersebut dirusak.
"Namun dari beberpa keterangan warga, diduga bangunan itu dirusak pada Selasa dinihari," kata Ismail.
BACA JUGA: Jutaan Warga India Cuci Dosa di Sungai Suci
BACA JUGA : Nyepi, Internet di Bali Akan Dimatikan, TV Dilarang Siaran
Perusakan simbol ibadah agama hindu itu mendapat perhatian serius dari Thoriqul Haq, Bupati Lumajang. Dia langung ke lokasi untuk mengetahui kronologi dan tempat kejadian.
"Saya meminta agar umat Hindu tidak terprovokasi terhadap kejadian tersebut. Apalagi, umat Hindu sebentar lagi akan merayakan hari raya Nyepi," kata Thoriqul.
Kini, kasus perusakan tersebut sedang ditangani kepolisian setempat. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama 2018 Ada 137 Warga Masuk Hindu
Redaktur & Reporter : Natalia