Jelang Olimpiade 2020: Catatan Waktu Perenang Timnas Mengkhawatirkan

Rabu, 01 Mei 2019 – 02:48 WIB
I Gede Siman Sudartawa. Foto: Adrianto/Indopos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Para perenang Indonesia membukukan catatan waktu yang kurang baik pada Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2019 yang merupakan kualifikasi Olimpiade 2020.

Mereka gagal menembus limit Olimpade. Selain itu, catatan waktu mereka lebih buruk dari personal best masing-masing.

BACA JUGA: Panglima TNI: Kibarkan Sang Merah Putih di Olimpiade Tokyo 2020

Hampir semua mengalami penurunan performa. Catatan waktu mereka jauh jika dibandingkan Asian Games 2018.

BACA JUGA: I Gede Siman Sudartawa Beli Tanah di Bali dan Lombok

BACA JUGA: Berebut Tiket SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020 via FAI III

Ada beberapa perenang yang sempat punya catatan yang masuk limit B Olimpiade. Namun, itu tidak relevan. Sebab kualifikasi Olimpiade baru dimulai bulan ini.

Seperti yang dialami Aflah Fadlan Prawira. Dalam SEA Age Group Swimming Championship 2019 di Singapura bulan lalu (21/3), dia memecahkan rekornas untuk nomor 400 meter gaya bebas.

BACA JUGA: Hadapi Kualifikasi Olimpiade 2020, PB ISSI Kirim 3 Pembalap ke Swiss

Catatan waktunya tigamenit 52,16 detik. Angka itu di bawah limit B Olimpiade, yaitu tiga menit, 53,58 detik.

Selisih dengan limit A tinggal 5,38 detik. Namun, pada FAI, performanya turun lagi. Perenang berusia 21 tahun itu mencatat waktu 3 menit 59,50 detik.

Ada juga Glenn Victor Sutanto. Veteran Olimpiade 2016 itu juga tidak berhasil menembus limit. Dia tampil di bawah form terbaiknya.

Untuk nomor 100 meter gaya kupu-kupu, perenang kelahiran 7 November 1989 itu mencatat waktu 54,20 detik. Selisih 2,76 detik dari limit A.

Semua sepakat, performa mereka turun karena persiapannya memang tidak intensif.

''Beda sama Asian Games 2018 lalu yang latihannya sampai di luar negeri,'' kata Triady Fauzi Sidiq, spesialis sprint gaya bebas.

Setelah Asian Games, para perenang memang banyak yang berlatih di daerah masing-masing. Pelatnas belum dimulai.

SK belum terbentuk. Dana pun tidak bisa mengucur. Padahal, sebelum Olimpiade, ada satu multievent lagi yang sudah di depan mata, yakni SEA Games 2019 yang akan dimulai pada November.

Pelatih renang Indonesia David Armandoni mengatakan, persiapan tahun ini sudah sangat terlambat.

Singapura saja sudah menggeber latihan intensif sejak enam bulan lalu. Untuk SEA Games 2019 saja, Armandoni mengaku harus bekerja ekstra.

''Ini tahun yang sulit untuk mempersiapkan segalanya,'' kata pelatih asal Prancis itu.

Meski begitu, Armandoni tetap berjanji akan berusaha keras. Menurut dia, Indonesia punya beberapa perenang potensial.

''Untuk perenang senior, mereka bisa meningkatkan kemampuan. Fadlan juga bagus. Namun, lagi-lagi, kita terlambat. Kami lalukan apa yang bisa kami lakukan,'' tandasnya.

Wakil Ketua Umum PRSI Harlin Raharjo mengatakan para atlet masih dalam tahap awal periodesasi. Apalagi pelatnas belum dimulai.

''Ada yang improve karena terus latihan di setelah Asian Games. Ada juga yang kurang bagus karena masih SMA, lalu harus ujian sebelum kejuaraan. Atau ada juga yang cedera seperti Siman (Sudartawa),'' papar dia. (gil/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lalu Muhammad Zohri Buru Poin Olimpiade 2020 di Malaysia Open


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler