"Mulai dari istana, kementerian, gubernur hingga bupati dan walikota di tahun 2013 akan kosentrasi menghadapi pemilu legislatif dan presiden di tahun 2014. Efeknya, pelayanan publik semakin bobrok," kata La Ode Ida, kepada JPNN, Selasa (25/12).
Sebagian besar dari energi mereka, lanjut dia akan dikerahkan untuk meraih sukses bagi partainya masing-masing di tahun 2014. Kepentingan kelompok akan jadi prioritas utama oleh para pejabat dari kalangan partai dan itu akan mengabaikan kepentingan rakyat.
"Jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mengambil sikap untuk menjadikan jajarannya bekerja secara profesional, dengan antara lain mengganti anggota kabinet dari parpol, maka birokrasi akan semakin terpuruk karena terpaksa jadi pelayan atasannya yang berasal dari parpol tadi," tegas La Ode Ida.
Ini membawa konsekuensi beban SBY akan senmakin berat di tahun 2013. Apalagi jika Partai Demokrat masih terus akan disandra oleh skandal korupsi, kian memperburuk citra dan akan sulit bekerja secara efektif.
"Di sinilah akar penyebab mengapa Presiden SBY diperkirakan akan sulit memberikan legacy khas yang bisa dikenang oleh rakyat dengan kesan baik dalam kepemimpinannya," ujar senator asal Sulawesi Tenggara itu. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Parpol tak Penuhi Syarat
Redaktur : Tim Redaksi