jpnn.com, JAKARTA - Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (17/3) melemah.
Menurut dia, hal itu dipengaruhi stabilnya indeks USD menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
BACA JUGA: Kurs Rupiah Melempem Selasa Sore, Bagaimana Besok?
Pada pukul 09.33 WIB, rupiah bergerak melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.430 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.420 USD.
"Indeks USD stabil dan naiknya yield US treasury kemungkinan akan mendorong pelemahan rupiah. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap USD," kata analis dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Setelah Terseok-seok, Kurs Rupiah Jumat Pagi Bergerak Menguat 33 Poin
Dia menyebutkan, saat ini pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed kemungkinan akan melanjutkan program pembelian obligasi AS di pasar primer dan sekunder. Hal itu, diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi AS dan menjaga tingkat suku bunga tetap rendah.
Namun, lanjut Ahmad, kebijakan tersebut kemungkinan akan mendorong The Fed untuk membiarkan inflasi berada di atas target, yakni dua persen dalam beberapa waktu yang lebih lama.
"Mendorong kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS," kata dia.
Ahmad mengatakan juga, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan naik ke level 1,63 persen hari ini. Para pelaku pasar menanti pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell di dalam Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC The Fed.
"Para pelaku pasar berekspektasi bahwa langkah The Fed untuk menjaga yield US treasury tetap rendah kemungkinan akan gagal terkendala tingginya penerbitan US treasury oleh pemerintah AS," ujar Ahmad.
Sementara itu, kata Ahmad, indeks USD kemungkinan stabil ke level 91,8 hari ini di tengah turunya data penjualan ritel AS pada Februari.
Dia menyebutkan, tercatat data penjualan ritel AS turun tiga persen secara bulanan (mom) pada Februari, lebih rendah dibandingkan dengan Januari sebesar 7,6 persen (mom).
"Data tersebut menunjukan melemahnya aktivitas konsumsi di AS," kata Ahmad.
Nilai tukar rupiah terhadap USD dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan melemah ke level Rp 14.450 per USD.
Seperti diketahui, pada Selasa (16/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.410 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.403 USD. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia