Jelang Pilkada, Tiga Relawan Diduga Diculik

Selasa, 08 Desember 2015 – 05:05 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Lombok Pos/JPNN.com

jpnn.com - RUTENG – Tiga orang relawan paket Hery Nabit-Adolfus Gabur (HeAd) menghilang sejak, Minggu (5/12) dari Kampung Cia Desa Wae Codi Kecamatan Cibal Barat.

Pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan mereka saat ini, sebab belum pulang rumah. Frans Ngabut, kakak kandung Adolfus Dandung yang ikut menghilang kepada Timor Express (Grup JPNN.com) mengatakan, adiknya sudah menghilang sejak, Minggu (5/12) sekitar pukul 16.00 Wita.

BACA JUGA: Seorang Bayi Dibuang Orangtuanya, Dibajunya Ada Tulisan Micky House, Duh Kasihan Banget...

Menurut informasi dari keluarga dan istrinya, adiknya dijemput oleh petugas lapangan (PPL) dan tim sukses dari salah satu paslon.

“Saya tidak tau mereka berada di mana. Mereka menghilang dan istri dan anak cari mereka. Sampai sekarang belum pulang,” ujarnya.

BACA JUGA: Dorr..., Spesialis Pecah Kaca Mobil Itu Akhirnya Roboh Ditembak, RASAINNN...

Serangan terhadap pasangan calon Hery Nabit-Adolf Gabur (HeAd) menjelang hari pemilihan, 9 Desember kian memanas. Paslon nomor 2 ini dituduh membagi-bagi uang di Kampung Cia Desa Wae Codi Kecamatan Cibal Barat.

Divisi Advokasi paslon HeAd, Yance Janggat, Sipri Ngganggu dan Bernadus Dadus menyampaikan hal itu, Senin (7/12) kemarin saat menggelar jumpa pers dan langsung membantah informasi tersebut.

BACA JUGA: NGERI.... Saling Bacok Jari pun Berserakan

Yance mengatakan, dua indikasi pembohongan terhadap publik yakni jumlah tim yang hadir dalam rapat disebut 30 orang, padahal hanya 13 orang dan mereka relawan yang siap memenangkan paket HeAd di Kecamatan Cibal Barat. Pembohongan lain, uang yang berikan kepada orang tersebut adalah uang operasional bukan untuk membeli suara yang digunakan untuk kegiatan sebesar Rp 50.000 per orang.

“Yang diinformasikan itu pembohongan terhadap publik," ujarnya.

Dikatakan, tiga orang relawan paslon Hery-Adolf yakni Stanislaus Gadur, Nikolaus Nasur dan Adolfus Dandung diculik oleh tim salah satu paslon dan membawa mereka ke rumah salah satu paslon di Kota Ruteng bersama tim sukses paslon tertentu dan anggota Panwascam Cibal Barat.

“Panwascam Cibal Barat diduga tidak netral, mengapa mereka bawa tiga orang relawan HeAd ke rumah salah satu paslon,” ujar Yance.

Dikatakan, tim HaAd mempunyai bukti foto pertemuan antara tiga relawan HeAd yang diculik dan membawa ke rumah paslon tertentu. Dengan demikian kasus ini merupakan skenario pihak tertentu untuk merusak proses pilkada di Manggarai.

Terpisah, Ketua Panwaslu Manggarai Ino Jewaru mengatakan, informasi tersebut masih bersifat isu. Sebab, belum ada laporan secara resmi di Panwaslu Manggarai.

"Kita belum tau dan masih isu. Sebab, belum ada laporan resmi," ujarnya.

Dengan demikian, pihaknya belum bisa menindaklanjuti.(kr2/ays/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pura-Pura Tuduh Tabrak Sepupu, eh Ternyata Begal, Sepeda Motor pun Raib


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler