jpnn.com, JAKARTA - Partai Garuda sepakat dengan ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat bisa saling menhormati terkait perbedaan pilihan jelang Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan Pilpres 2024 sudah semakin dekat, diharapkan partai-partai dan para elite jangan sampai terbawa arus rivalitas yang diciptakan oleh oknum terkait narasi kebencian.
BACA JUGA: Alasan DWGP Mendukung Penuh Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
"Dengan mengatasnamakan pendukung capres, yang sebenarnya mereka lakukan hanya untuk memuaskan hawa nafsu akan perselisihan. Bukan untuk kepentingan capres yang mereka dukung," ujar Teddy kepada wartawan, Jumat (8/9).
Teddy menegaskan, seluruh pengurus, anggota dan caleg dari Partai Garuda tidak akan memainkan orkestra kebencian untuk menyerang kontestan capres yakni Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
BACA JUGA: NCBI Menyorong Ganjar - Andika Perkasa pada Pilpres 2024
"Tapi tentu akan mematahkan semua pandangan dan program Ganjar maupun Anies yang dianggap keliru. Untuk memperlihatkan ke pemilih yang masih belum menentukan pilihan bahwa Prabowo Subianto layak memimpin negeri ini," katanya.
Teddy melihat ada kelompok-kelompok dari setiap pendukung capres, yang narasinya memaki, menghina, menyebarkan kebencian.
"Partai Garuda menyatakan bahwa, sekalipun mereka mengaku pendukung Prabowo, tidak akan dibenarkan. Karena mereka bukanlah pendukung Prabowo, tetapi orang-orang sakit yang sedang memuaskan dahaga mereka," ungkapnya.
Diketahui, dalam KTT ke-43 ASEAN di JCC Senayan, Presiden Jokowi menyampaikan jika semua pihak tidak mampu mengelola perbedaan, ikut terbawa arus rivalitas, maka efeknya akan hancur.
Karena itu Jokowi meminta, para pemimpin untuk tidak menciptakan konflik. Pernyataan Jokowi di depan para Kepala Negara Asean, itu senada dengan kondisi politik di negara ini menjelang Pemilu 2024.(mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul