Jelang Pilpres AS, Keluarga Donald Trump Sibuk Berebut Harta Warisan

Minggu, 27 September 2020 – 05:54 WIB
Presiden AS Donald Trump. Foto: Reuters

jpnn.com, NEW YORK - Jelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat, keluarga besar Donald Trump justru cekcok gegara harta warisan. Mary, keponakan Trump, menggugat sang presiden serta beberapa anggota keluarga lainnya atas tuduhan penipuan terkait harta warisan senilai puluhan juta dolar AS. 

Mary, yang merupakan ahli psikologi, baru-baru ini menulis buku memoar yang menggambarkan sisi buruk Donald Trump. Tidak hanya itu, dia juga menyerang dua saudara kandung Donald, Maryanne Trump Barry dan Robet Trump.

BACA JUGA: Demi Pemilu, Donald Trump Tolak Standar Ketat untuk Vaksin COVID-19

Mary menuduh Trump bersaudara menguasai kerajaan properti yang dibangun oleh ayah mereka, Fred Trump Sr, dan mengeksploitasi peninggalan itu untuk memperkaya diri mereka sendiri. Fred Trump Sr meninggal pada 1999.

"Penipuan bukan hanya bisnis keluarga, tetapi sudah menjadi gaya hidup," menurut dokumen pengaduan yang diajukan kepada pengadilan Negara Bagian New York di Manhattan.

BACA JUGA: Terancam Kalah, Donald Trump Sebut Pilpres AS Penuh Kekacauan

Jay Sekulow, pengacara Donald Trump, belum menanggapi permintaan komentar.

Ketika pada dimintai komentar soal gugatan tersebut, juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany balik menyerang Mary.

BACA JUGA: Donald Trump Kompori PBB Serang Tiongkok soal Virus Corona

"Satu-satunya yang melakukan penipuan dalam hal ini adalah Mary Trump, dia merekam salah satu kerabatnya dan dia benar-benar mendiskreditkan dirinya sendiri," ujar dia.

Mary mengatakan bahwa ketika ayahnya, Fred Trump Jr, meninggal pada 1981, sang ayah meninggalkan saham berharga dalam bisnis keluarga. Warisan tersebut seharusnya dijaga oleh saudara-saudara Fred, yakni Donald, Maryanne, dan Robert sebagai pemegang fidusia.

Namun, kata Mary, Donald Trump justru mengambil dana tersebut dan menipunya soal apa yang diwariskan padanya, juga "memeras" dirinya.

Mary Trump, yang saat ini berusia 55 tahun, mengatakan dugaan penipuan itu baru terungkap pada Oktober 2018, ketika New York Times melaporkan penyelidikannya terhadap masalah pajak yang melibatkan keluarga Trump.

Dalam pernyataan yang diberikan oleh pengacaranya, Mary mengatakan bahwa keluarganya mengkhianatinya dengan bergerak secara diam-diam untuk mencuri warisan darinya.

Mary mengatakan keluarganya banyak berbohong soal warisan bagiannya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler