Jelang Ramadan, Marak Penyelundupan Daging Babi ke Jawa

Senin, 16 Juni 2014 – 02:54 WIB

jpnn.com - GUNUNGSUGIH - Kedatangan bulan suci Ramadan ternyata membuat aksi penyelundupan daging babi kian gencar. Beberapa kasus yang berhasil diungkap sebelumnya tidak membuat para penyelundup jera.

Hal ini tergambar dari penangkapan 1,1 ton daging babi ilegal yang dilakukan Polres Lampung Tengah, Sabtu (14/6) pukul 23.00 WIB. Daging yang tanpa dilengkapi surat-surat ini diamankan dari bus Setia Negara bernomor polisi E 7563 YC. Bus ini diberhentikan petugas ketika Operasi Krakatau di depan Mapolres Lamteng.

BACA JUGA: Anggota Polsek Ditemukan Tewas di Depan Toko

"Upaya penyelundupan sekitar 1 ton lebih daging babi ini dengan modus disimpan dalam bagasi mobil bercampur barang bawaan para penumpang," ujar Kasatreskrim Polres Lamteng AKP Harto Agung Cahyono ketika ekspose kemarin (15/6).

Menurutnya, daging itu dikemas dalam 11 karung ukuran 100 kilogram yang disimpan di bagasi belakang dan samping bus. Terungkapnya kasus penyelundupan daging babi ini, lanjut Harto, terjadi ketika petugas tengah menggelar Operasi Krakatau yang dipimpin langsung Kabag Ops. Kompol Irwan Yuli. Ketika itu, sopir bus Setia Negara, Wartim Marto, tidak dapat menunjukkan dokumen perjalanan.

BACA JUGA: Helmy Yakini 90 Persen Warga NTB Pilih Jokowi-JK

"Sopir memang memiliki surat keterangan kesehatan hewan, tapi diduga palsu serta tidak sesuai dengan keterangan dan jumlah barang yang dibawa," katanya.

Dari pemeriksaan, lanjut Harto, Wartim mengaku tidak mengetahui paket kiriman yang berisi daging babi itu. Akhirnya, petugas tidak melakukan penahanan. Aparat juga khawatir dengan puluhan penumpang bakal telantar jika pemeriksaan terus dilakukan.

BACA JUGA: Pansus DPRD Curigai Data Honorer Terus Bengkak

Harto menduga, daging babi itu akan dioplos dengan daging sapi untuk mengelabui konsumen. Ini karena menjelang Ramadan, biasanya permintaan akan melonjak dan harga ikut naik.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sementara, 1,1 ton daging babi ini diamankan di Balai Karantina untuk kemudian dimusnahkan," ungkapnya.

Harto meminta warga lebih berhati-hati dengan kasus daging oplosan yang diduga akan semakin marak mendekati Ramadan dan Lebaran.

"Kami akan terus mendalami kasus itu. Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian Jambi dan Banten guna mencari pemilik serta penerima daging ini," katanya.

Diketahui, Balai Karantina Pertanian (BKP) Wilayah Kerja Bakauheni dan jajaran Polres Lampung Selatan sebelumnya telah enam kali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan daging babi. Tidak hanya daging babi. Aparat juga pernah mengungkap kasus penyelundupan daging anjing.

Daging babi maupun anjing yang diselundupkan ke beberapa daerah di Pulau Jawa ini untuk dioplos atau diakui penjual sebagai daging sapi.

Kasus terakhir, BKP Bakauheni mengamankan 3,5 ton daging babi hutan ilegal tanpa disertai dokumen resmi pada Jumat (6/6) malam. Mereka dibantu petugas Polsek Penengahan. Diduga, daging babi ini akan dikirim ke Pulau Jawa sebagai campuran bahan baku bakso.

Dari pengakuan sopir truk, Arief Budi Wicaksono, dirinya tidak mengetahui daging itu ilegal. Rencananya, daging dibawa ke Solo dari Jambi. "Jika tahu ilegal, saya tidak akan mau. Saya diupah Rp3,5 juta," ungkapnya.(rnn/p3/c2/fik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BIP Bergerak Menangkan Prabowo-Hatta di Jabar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler