PINRANG - Salah satu jembatan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulsel dengan Sulbar di Desa Sabbangparu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, ambruk, Kamis, 5 Juli. Akibatnya, arus lalu lintas terputus dan terjadi kemacetan total.
Hingga berita ini diturunkan, sepanjang lima kilometer dari dua arah (Sulsel-Sulbar, red) dipadati kendaraan. Belum lagi, warga dari dua arah yang menumpang angkutan umum terpaksa menyeberang dengan berjalan kaki melewati sungai.
Informasi yang diperoleh FAJAR (JPNN Group) menyebutkan, jembatan yang putus itu merupakan jembatan darurat. Itu karena di lokasi tersebut sementara dilakukan pembangunan jembatan baru oleh PT Idaman Mandiri.
Pelaksana Proyek, Isra, yang tiba di lokasi mengatakan ambruknya jembatan tersebut karena besi sebelah kiri terserempet truk. Ini diamini mandor proyek bernama Basuki. Ia meyakini ambruknya jembatan akibat truk yang melintas kelebihan muatan. “Truk tergelincir karena muatannya melebihi kapasitas,” katanya.
Basuki menambahkan, pihaknya menunggu alat berat yang didatangkan perusahaannya untuk mengangkat truk yang terbalik dan mengakibatkan jembatan ambruk. Ia memperkirakan, jembatan darurat tersebut bisa diatasi secepatnya.
Jabbar, sopir truk dengan nomor polisi DD 9983 QS yang terjatuh bersama ambruknya jembatan, tidak menyangka jembatan yang sering dilewatinya itu ambruk. Apalagi, kata dia, saat berada di atas jembatan, tidak ada tanda-tanda akan roboh.
Barulah setelah kepala truk yang dikemudikan hampir sampai di ujung jembatan, terdengar suara retak. “Ban mobil kurang satu meter sampai di ujung jembatan sebelah, tiba-tiba terdengar suara retak,” akunya.
Terpaksa, truk pengangkut barang campuran tersebut yang terperosok bersama ambruknya kayu pada lantai jembatan saat hendak melintas menuju ke arah Polman, memanggil rekannya untuk membantu mengevakuasi barang muatannya yang berserakan di sekitar sungai, di bawah jembatan.
Ambruknya jembatan juga berdampak terhambatnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Sulbar. Karenanya penanggung jawab operasional Depot Pertamina Parepare, Helmi, mengatakan, pihakya masih berkordinasi Depot Pertamina terdekat agar kebutuhan BBM masyarakat Sulbar bisa terpenuhi.
Sementara Kasat Lantas Pinrang, AKP Jasman, mengatakan pihaknya sementara mengalihkan arus kendaraan yang hendak menuju Polman dengan berbelok ke kiri sekira 20 km. “Sejumlah personel lainnya kami kerahkan untuk mengatur kendaraan yang terjebak macet,” katanya.
Juru bicara Pemkab Pinrang, Drs Syamsuddin, mengatakan, bupati belum mengetahui peristiwa tersebut karena belum ada laporan dari Camat Lembang. (nas-dni/ars/min)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemekaran Daerah Hanya Kepentingan Elit
Redaktur : Tim Redaksi