TALANG EMPAT - Seperti dikhawatirkan selama ini, akhirnya menjadi kenyataan. Jembatan gantung Taba Pasmah yang menghubungkan Desa Taba Pasmah Kecamatan Talang Empat dan Desa Harapan Makmur Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, ambruk. Itu lantaran pondasi salah satu tiangnya ambles akibat terus diterjang arus sungai.
Ambruknya jembatan tersebut diketahui Kamis (17/1) subuh, sekitar pukul 04.00 WIB. Namun demikian jembatan tak sampai jatuh ke dalam aliran Sungai Bengkulu di bawah jembatan karena masih ada kawat sling jembatan sebagai penahan.
Saat pondasi tiang jembatan ambles dan sebagian masuk ke dalam aliran sungai Bengkulu, ada 2 warga Taba Pasmah yang sedang memancing, Azuandi (41) di tengah Jembatan dan Boiman (53) di pinggir sungai. Terdengar tiang pondasi mengeluarkan suara berderik, Asuandi seketika berlari ke pondasi jembatan menyelamatkan sepeda motor. Baru saja ia memegang motor, tanah pondasi terbelah dan Asuandi terseret mengikuti motor tanah yang retak. Ia pun terjatuh hingga mengalami cedera.
"Saya masih cemas atas kejadian yang baru saja saya alami. Waktu itu saya sempat juga saya terseret bersama pondasi jembatan dan kaki saya tertindih aspal jalan, serta beberapa lengan dan kaki juga terluka. Kalau tidak ada sling jembatan, bisa saja saya tertimpa tiang atau tertimbun tanah yang retak," terang Azuandi di lokasi.
Tambah Azuandi, dia saat itu juga berteriak meminta tolong Boiman yang juga memanggil namanya dari tepi sungai. Menunggu pagi hari, motor tersangkut antara jembatan dan tanah pondasi, dan mereka pulang ke rumah melapor ke kades.
"Tidak tahu kalau jembatan itu yang rusak, awalnya saya mengira ada gempa dan jembatan bergerak, tidak tahunya pondasinya ambruk," tutur Azuandi.
Kades Taba Pasmah, Celia Merciana mengungkapkan, jembatan Taba Pasmah dibangun tahun 1998-1999 dan berulangkali direhab. Terakhir kali direhab tahun 2011, ambruknya jembatan akibat tanah di pondasi sudah tergerus.
"Aliran sungai Bengkulu itu sudah makan tanah pondasi jembatan, karena habis pada bagian bawah dan langsung retak dan ambruk," ujar Kades.
Perlu penanganan cepat, jembatan yang ambruk itu belum mencapai titik dasar aliran sungai, berjarak 1 meter bertahan karena sling pengaman. Diprediksi jembatan itu akan masuk dalam air jika sungai meluap.
"Kendaraan tidak bisa melintasi jembatan, untuk warga yang berjalan kaki masih sementara waktu, jika jembatan tidak masuk ke air," tegasnya.
Bupati Benteng, H Ferry Ramli SH, MH mengaku sudah mendapatkan laporan ambruknya jembatan Taba Pasmah. Dia menegaskan dinas terkait segera lakukan perbaikan jembatan itu.
"Saya sudah perintahkan dinas terkait untuk mencari anggarannya, pokoknya jembatan itu harus segera diatasi, jangan ambruk total jatuh dalam sungai," jelasnya kemarin.
Kendati ambruk, untuk saat ini jembatan tersebut masih bisa dilintasi pejalan kaki. Sedangkan untuk sepeda motor, tidak memungkinkan, karena salah satu sisi jembatan yakni di bagian pondasi yang ambles, terpisah beberapa meter dari ujung badan jalan. Pejalan kaki bisa melintas itu pun dibantu dengan kayu yang menghubungkan dua sisi yang terpisah itu. Kayu ini lah dititi warga dari ujung jalan ke jembatan.(rif)
Ambruknya jembatan tersebut diketahui Kamis (17/1) subuh, sekitar pukul 04.00 WIB. Namun demikian jembatan tak sampai jatuh ke dalam aliran Sungai Bengkulu di bawah jembatan karena masih ada kawat sling jembatan sebagai penahan.
Saat pondasi tiang jembatan ambles dan sebagian masuk ke dalam aliran sungai Bengkulu, ada 2 warga Taba Pasmah yang sedang memancing, Azuandi (41) di tengah Jembatan dan Boiman (53) di pinggir sungai. Terdengar tiang pondasi mengeluarkan suara berderik, Asuandi seketika berlari ke pondasi jembatan menyelamatkan sepeda motor. Baru saja ia memegang motor, tanah pondasi terbelah dan Asuandi terseret mengikuti motor tanah yang retak. Ia pun terjatuh hingga mengalami cedera.
"Saya masih cemas atas kejadian yang baru saja saya alami. Waktu itu saya sempat juga saya terseret bersama pondasi jembatan dan kaki saya tertindih aspal jalan, serta beberapa lengan dan kaki juga terluka. Kalau tidak ada sling jembatan, bisa saja saya tertimpa tiang atau tertimbun tanah yang retak," terang Azuandi di lokasi.
Tambah Azuandi, dia saat itu juga berteriak meminta tolong Boiman yang juga memanggil namanya dari tepi sungai. Menunggu pagi hari, motor tersangkut antara jembatan dan tanah pondasi, dan mereka pulang ke rumah melapor ke kades.
"Tidak tahu kalau jembatan itu yang rusak, awalnya saya mengira ada gempa dan jembatan bergerak, tidak tahunya pondasinya ambruk," tutur Azuandi.
Kades Taba Pasmah, Celia Merciana mengungkapkan, jembatan Taba Pasmah dibangun tahun 1998-1999 dan berulangkali direhab. Terakhir kali direhab tahun 2011, ambruknya jembatan akibat tanah di pondasi sudah tergerus.
"Aliran sungai Bengkulu itu sudah makan tanah pondasi jembatan, karena habis pada bagian bawah dan langsung retak dan ambruk," ujar Kades.
Perlu penanganan cepat, jembatan yang ambruk itu belum mencapai titik dasar aliran sungai, berjarak 1 meter bertahan karena sling pengaman. Diprediksi jembatan itu akan masuk dalam air jika sungai meluap.
"Kendaraan tidak bisa melintasi jembatan, untuk warga yang berjalan kaki masih sementara waktu, jika jembatan tidak masuk ke air," tegasnya.
Bupati Benteng, H Ferry Ramli SH, MH mengaku sudah mendapatkan laporan ambruknya jembatan Taba Pasmah. Dia menegaskan dinas terkait segera lakukan perbaikan jembatan itu.
"Saya sudah perintahkan dinas terkait untuk mencari anggarannya, pokoknya jembatan itu harus segera diatasi, jangan ambruk total jatuh dalam sungai," jelasnya kemarin.
Kendati ambruk, untuk saat ini jembatan tersebut masih bisa dilintasi pejalan kaki. Sedangkan untuk sepeda motor, tidak memungkinkan, karena salah satu sisi jembatan yakni di bagian pondasi yang ambles, terpisah beberapa meter dari ujung badan jalan. Pejalan kaki bisa melintas itu pun dibantu dengan kayu yang menghubungkan dua sisi yang terpisah itu. Kayu ini lah dititi warga dari ujung jalan ke jembatan.(rif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Effendi Lecehkan Tradisi Batak
Redaktur : Tim Redaksi